PENGENDALIAN HAMA PADA BUDIDAYA JAMUR TIRAM
PENGENDALIAN
HAMA PADA BUDIDAYA JAMUR TIRAM
(MAKALAH UMUM
BAHASA INDONESIA)
Oleh:
NURHUDIMAN
1114121146
JURUSAN
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2011
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Budi daya jamur tiram merupakan salah
satu usaha di bidang pertanian. Hasil panen dan pengolahan hasil panen
merupakan peluang untuk dijadikan sebagai tiang dari wirausaha. Baik dari
produsen ataupun distributor yang akan memenuhi kebutuhan konsumen. Berkaitan
dengan konsumen seorang wirausaha harus memberikan yang terbaik yaitu dari segi
pelayanan dan kualitas produk. Pelayanan merupakan bagaimana cara yang
dilakukan seorang pelayan konsumen dalam memberikan yang terbak. Kualitas
produk yang baik haruslah memenuhi persyaratan kualitas yang diinginkan konsumen
dan biasanya dimulai dari budidaya jamur tiram yang baik untuk mendapatkan
hasil yang baik.
Hama mempengaruhi pertumbuhan dan hasil
jamur tiram. Pengaruh hama tersebut dalam pertumbuhan budidaya jamur
mengakibatkan kegagalan panen. Karena gagal panen akhirnya berpengaruh juga
pada kulaitas produk. Oleh karena itu di perlukannya pengendalian hama pada
jamur tiram yang akan di tuliskan dalam makalah ini.
2.
Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini
adalah sebagai berikut:
a.
Melatih mahasiswa dalam membuat makalah
b.
Sebagai salah satu tugas mata kuliah
Bahasa Indonesia
c.
Belajar menuli EYD yang baik dan benar.
PENGENDALIAN
HAMA PADA BUDIDAYA JAMUR TIRAM
Hama merupakan organisme
hidup yang mengganggu budidaya dan tidak diinginkan oleh petani. Tidak semua
organisme adalah hama organisme yang dikatakan hama yaitu organisme yang
merusak pada saat itu juga, jadi apabila organisme tersebut tidak merusak pada
kondisi itu tidak disebut hama. Oleh karena itu harus tahu organisme apa yang
mengganggu pembudidayaan jamur tiram.
Jamur tiram memiki
aroma yang khas untuk mengundang para pengganggu. Datangnya hama dapat terjadi ketika ruang
ventilasi tidak tertutup dengan baik. Macam-macam hama dan cara pengendalaian
jamur tiram sebagai berikut:
1.
Lalat
Species lalat yang sering menjadi hama adalah siarid(Lycoriella
solani dan Lycoriella auripila), phorids (Megaselia haserata dan
Megaselia nigra), serta cecids (Hetropeza pygmaea, Mycophila speyie, dan
Mychiphila barnesi). Lalat tersebut meletakkan telurnya di dalam media.
Setelah menjadi larva lalat merusak miselium dan jamur dewasa yang
mengakibatkan jamur menjadi keriput dan batangnya berlubang. selain itu juga
lalat merupakan inang pembawa hama lain seperti tungau pada perutnya. (Agus:
2011)
Pencegahan yaitu dengan mengontrol keadaan kumbung
apabila terdapat lubang segera ditutup, jika terlalu banyak diganti saja.
Kebersihan kumbung juga harus dijaga jangan sampai ada sisa sampah atau media
tanam yang tercecer. Pengendalian dengan menggunakan kimia tidak dianjurkan.
Namun, apabila terpaksa dapat menggunakan insektisida yaitu Dichlorsos 90 ml/l
air disemprotkan ke 140 m3 media tanam.
2.
Tungau
Tungau merupakan serangga kecil berwarna coklat
transparan dengan panjang 0,18-0,5 mm. Tungau memakan jamur secara langsung dan
menyebabkan jamur rusak. Selain itu tungau juga dapat menyebabkan iritasi pada
kulit pekerja di dalam kumbung. Karena tungau ini dibawa oleh lalat,
pecegahannya sama dengan pencegahan kehadiran lalat. Pengendalian dilakukan
menyemprotkan metil bromida dengan dosis berdasarkan kemasan. (Agus:2010 dan
Edi: 2010)
3.
Rayap
Serangga ini masuk ke dalam kumbung melalui
permukaan tanah. Rayap ini memakan kayu, media tanam, serta miselium jamur yang
ada di dalam kumbung. Karena itu pencegahan harus dimulai dari awal, yaitu
dengan mengecek atau bambu yang digunakan untuk membangun rak dan kumbung,
usahakan rayap tidak tidak ada di dalamnya. Jika ada sekalian di cat antirayap.
Rayap yang sudah terlanjur menyerang dapat dikendalikan menggunakan yang di
semprotkan seperti Fenverelate, Cypermethrin, Permthrin atau Chloorpyrifos
dengan dosis yang sudah ditentukan.(Edi: 2010)
4.
Cacing
Cacing yang biasa menyerang jamur di antaranya
spesies Napropogus nematodes, Mycophogous nematodes, Aphelencoides
composticola, dan Dityylenchus myceliophagus. Cacing ini menyerang
jamur yang diserang tidak dapat tumbuh menjadi dewasa. Pengendalianya dengan
sterilisasi media tanam yang baik, sehingga telur cacing mati sempurna. Dengan
kimianya dilakukan dengan menaburkan Furadan G sesuai dosis yang ditentukan.(Agus:
2010)
5.
Laba-laba
Laba-laba biasanya tersembunyi di sela-sela bag log.
Menjadi hama langsung, laba-laba juga merupakan inang jamur saprofit dan
parasit. Untuk mencegah laba-laba taburkan serbuk kapur di permukaan lantai
kumbung, jika terlihat sarangnya cepat dimusnahkan. Cara kimianya dengan
menyemprotkan insektisida berbahan aktif dicofol, seperti Kalthane atau
Malthion dengan dosis sesuai dengan dosis.(Ilik martawijaya: 2011)
KESIMPULAN
1. Hama
yang menyerang pada budidaya jamur tiram yaitu lalat, tungau, rayap, cacing, dan
laba-laba
2. Pengendalian
hama pada budidaya jamur tiram dengan cara:
a. Manual
yaitu Mengontrol keadaan kumbung dan menutupnya apabila ada lubang, Mencegah
kehadiran lalat, Memberikan cat, Sterilisasi media tanam yang baik, danMemusnahkan
sarang laba-laba
b. Kimia
yaitu dingan pemberian insektisida Dichlorsos, metil bromida, Furada G, Kalthne
atau Malthion.
DAFTAR
PUSTAKA
Andoko, Agus, Budidaya
Jamur, Solo: Agro Media Pustaka, 2010
Suharyanto, Edi, Bertanam
Jamur Tiram di Lahan Sempit, Jakarta: Agro Media Pustaka, 2010
Ilik Martawijaya,
Elang, Bisnis Jamur Tiram di Rumah Sendiri, Bogor: Institut Pertanian
Bogor, 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar