PERANAN PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN PROVINSI LAMPUNG
PERANAN
PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN
PROVINSI LAMPUNG
(MAKALAH EKONOMI
PERTANIAN)
Oleh:
NURHUDIMAN
1114121146
JURUSAN
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2011
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang masalah
Indonesia yang banyak penunjang perekonomian
diberbagai sektor, salah satunya ialah sektor pertanian. Sektor pertanian di
Provinsi Lampung merupakan sarana dimana kesejahteraan rakyat dan kemajuan
provinsi terletak pada sektor pertaniannya. Peranan pertanian antara lain menyediakan
bahan pangan untuk rakyat dan menjaga ketahanan pangan, mengurangi kemiskinan,
terbukanya lapangan pekerjaan, sebagai sarana kesejahteraan suatu desa.
Sampai saat ini pembangunan yang dilakukan oleh
provinsi Lampung belum diimplimentasikan dengan baik, masih banyak kekurangan
bahkan belum mencapai target yang diharapkan suatu provinsi. Dilihat dari
masyarakat di pedesaan yang masih minim dengan pengetahuan masih banyak terjadi
dan menimbulkan kelemahan dalam usaha taninya serta produktifitas hasil yang
diperolehnya.
1.2 Tujuan
1.
Memahami
perekonomian pertanian di Provinsi Lampung
2.
Memahami
peranan pertanian di suatu provinsi
3.
Melihat
kondisi perekonomian pertanian di Lampung saat ini
II
ISI
Melihat
kondisi saat ini di Provinsi Lampung yang masih dihebohkan dengan peristiwa
mesuji menandakan masih kurangnya kemajuan pertanian di Indonesia dan
membuktikan SDM bangsa kita masih kurang. Provinsi Lampung yang seharusnya
sejahtera dengan hasil pertanian yang melimpah di daerah ini tetapi tidak bisa
dirasakan karena masih banyak lahan yang milik swasta dan bersengketa sehingga
hanya panen keributan yang bisa dihasilkan demi tercapainya suatu kebutuhan
hidup masyarakat Lampung.
Kekisruhan
yang sering terjadi membawa pemikiran KBI Bandar Lampung bekerja sama dengan
LPM Unila untuk melakukan survey dan pengkajian untuk lebih mengeksplorasi
faktor-faktor penghambat investasi khususnya pada ketiga sektor dominan di
Provinsi Lampung. Dengan menggunakan metodologi partisipatif, in-depth
interview, observations dan focused group discussions serta metode
survey dengan menggunakan kuesioner, penelitian ini dilaksanakan di Kota Bandar
Lampung, Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Tanggamus,
dan Kabupaten Lampung Utara. Para pelaku usaha yang dijadikan responden
sebanyak 100 orang. Analisis yang digunakan adalah statistik
deskriptif/frekuensi dan tabulasi data.
Hasil dari penelitian ini
menyimpulkan faktor-faktor penghambat investasi di
Provinsi
Lampung, antara lain :
a. Keamanan
dan kepastian hukum
b. Konflik
atas lahan (keagrariaan): kurang adanya ketegasan dari pihak berwenangdalam
menangani kasus tanah.
c. Kualitas
infrastruktur dan dukungan kebijakan
d. Prosedur
perijinan memulai usaha yang harus melalui banyak prosedur.
e. Investasi
Sumberdaya Manusia ( human investment).
f. Permasalahan
ketenagakerjaan: kurang tenaga terampil.
g. Intermediasi
perbankan terhadap dunia usaha belum optimal.
h. Dukungan
pembiayaan pada sektor pertanian dan UKM.
i.
Safety player perbankan:
perbankan belum fokus ke sektor-sektor riil.
Pertanian mempunyai peranan yang
sangat penting bagi pembangunan ekonomi Indonesia. Pentingnya
peranan ini menyebabkan bidang ekonomi diletakkan pada pembangunan
ekonomi dengan titik berat pada sektor pertanian. Pembangunan pertanian
diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan kebutuhan industri dalam
negeri, meningkatkan ekspor, merningkatkan pendapatan petani, memperluas
kesempatan kerja dan mendorong pemerataan kesempatan usaha.
Sektor pertanian di Indonesia mempunyai keunggulan
komperatif hal itu disebabkan oleh karena:
1.
Indonesia terletak di daerah garis
khatulistiwa sehingga perbedaan musim menjadi jelas dan periodenya lebih
lama.
2.
Karena letaknya di daerah garis khatulistiwa
maka tanaman memperoleh cukup banyak sinar matahari untuk keperluan
fotosintesisnya.
3.
Memiliki curah hujan yang tinggi.
4.
Adanya politik pemerintah yang sedemikian rupa
sehingga mendorong tumbuh dan berkembangnya sektor pertanian.
Sampai saat ini struktur perekonomian Lampung
masih ditopang sektor pertanian. Sektor pertanian menduduki urutan pertama
dalam kontribusinya terhadap pembentukan produk domestik regional bruto
(PDRB), yaitu Rp34.381,86 miliar (38,93%) pada 2009. Penduduk Lampung yang
bekerja pada sektor pertanian pada Februari 2011 mencapai 1,94 juta jiwa
atau 53,21% dari total penduduk yang bekerja. Walaupun secara total jumlah
pekerja di sektor ini menurun 5,05% dibandingkan Februari 2010.
Provinsi
Lampung khususnya Kabupaten Tanggamus merupakan salah satu sentral produksi
padi hibrida yang masih sangat potensial dikembangkan baik dari aspek penerapan
teknologimaupun sarana dan prasarana lainnya yang 18 mampu mendorong
peningkatan sarana produksi serta terwujudnya kemandirian pangan yang berdampak
pada kekuatan ekonomi domestik yang mampu menyediakan pangan bagi seluruhrakyat
dalam jumlah dan keanekaragaman yang mencukupi serta terjangkau dari waktu ke
waktu. Adapun luas panen, produksi dan produktivitas pertanian di Provinsi Lampung
dapat dilihat
Pada Tabel
1. Tabel 1. Luas panen, produksi dan produktivitas padi di Provinsi Lampung
tahun 2007
Kabupaten/Kota
|
Luas
Panen (ha)
|
Produksi
(ton)
|
Produktivitas
(ton/ha)
|
Lampung
Barat
|
34.238
|
148.087
|
4,32
|
Tanggamus
|
47.833
|
220.649
|
4,61
|
Lampung
Selatan
|
89.507
|
405.034
|
4,52
|
Lampung
Timur
|
77.203
|
352.057
|
4,56
|
Lampung
Tengah
|
120.685
|
539.270
|
4,56
|
Way Kanan
|
34.390
|
137.793
|
4,00
|
Lampung
Utara
|
34.461
|
129.937
|
3,77
|
Tulang
Bawang
|
81.341
|
350.906
|
4,31
|
Bandar
Lampung
|
1.493
|
6.908
|
4,62
|
Metro
|
3.804
|
17.763
|
4,66
|
III KESIMPULAN
Dari kondisi yang dilihat di
Provinsi Lampung ini bisa disimpulkan:
1. SDM rakyat
indonesia terutama diprovinsi Lampung yang masih kurang
2.
Sektor pertanian menduduki urutan pertama dalam
kontribusinya terhadap pembentukan produk domestik regional bruto (PDRB), yaitu
Rp34.381,86 miliar (38,93%) pada 2009.
3. Provinsi
Lampung khususnya Kabupaten Tanggamus merupakan salah satu sentral produksi
padi hibrida yang masih sangat potensial
DAFTAR PUSTAKA
http://elishacweetycelalu.blogspot.com/2011/10/peranan-pertanian-terhadap-perekonomian.html di akses pada hari jumat, 23 maret
2012, pukul 0:41
http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/83DC8912-A754-4C95-A7EA-4C65542C1892/10221/ Boks1.pdf di akses pada hari jumat 23 maret
2012 pukul 0:42
Mellor, J.W. 1973. Accelerated Growth in Agricultural
Production and the Intersectoral Transfer of Resources. Jurnal Economic
Development and Cultural Change 22.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar