SEKILAS PERJUANGAN PERGERAKAN NU
GERAK
PERJUANGAN NU

KREDO
PERJUANGAN
Inilah
Kekuatan NU
Banyak
Pemimpin NU di daerah-daerah dan juga di pusat yang tidak yakin akan kekuatan
NU, mereka lebih meyakini kekuatan golongan lain. Orang-orang ini terpengaruh
oleh bisikan orang yang menghembuskan propaganda agar tidak yakin akan akekuatan yanag dimilikinya.
Kekuatan
NU itu ibarat senjata adalah meriam, betul-betul meriam. Tetapi digoncanghkan
hati mereka oleh propaganda luar yang menghasut seolah-olah senjata itu bukan
meriam, tetapi hanya gelugu alias pohon kelapa sebagai meriam tiruan.
Pemimpin
NU yang tolol itu tidak akan sadar siasat lawan dalam menjatuhkan NU melalui
cara membnuat pemimpin NU ragu-ragu akan
kekuatan sendiri.
Jakarta
1950
KH
A. Wahab Hasbullah.
TRILOGI
PERJUANGAN
Dalam menjalankan
perjuangan membesarkan NU dan meluaskan pengaruhnya dalam masyarakat dan bangsa
harus berpegang pada tiga asas:
1.
Sadar akan prinsip kita sendiri.
2.
Sadar akan prinsip orang lain.
3.
Sadar akan situasi dan kondisi
Jakarta
1960
KH
Idham Chalid.
UNSUR
PERJUANGAN
Agar perjuangan NU dalam
membangun masyarakat bangsa dan negara memiliki militansi, terarah dan
konsisten, maka harus mencakup tiga unsur pokok perjuangan:
1.MITOS: Yakin
bahwa NU merupakan organisasi terkuat dan terbesar di Indonesia dan di Dunia
2. LOGOS: Memiliki
hujjah, konsep, rumusan serta strategi perjuangan yang matang dan integral.
3.ETOS: Memiliki
etika, ghiroh, semangat, kemauan, kemampuan serta konsistensi dalam perjuangan.
Perjuangan NU merupakan
keterpadauan antara mujahadah (meningkatkan kerohanian), ijtihad
(merumuskan konsep), serta jihad (menciptakana masyarakat adil dan
makmur). Semuanya ini dilandasi dengan smangat asketisme (kezuhudan)
Jakarta 10 Maret 2012.
Abdul Mun’im DZ
JATI
DIRI NU
Dalam menegaskan jati
diri NU dilakukan dengan slogan atau yel-yel yang menggerakkan dan menggetarkan
serta mudah diingat. Adapun yel-yel jati diri ini
dirumuskan dengan menegaskan siapa kita dan siapa lawan kita:
PENEGASAN DIRI
KADER
1.
SIAPA KITA ? : NU !
2.
SIAPA KITA ? : NU !
3.
SIAPA KITA ? : NU !
PENEGASIAN LAWAN
1.
LAWAN KITA ?
: LIBERALIS !
2.
MUSUH KITA ?
: FUNDAMENTALIS !
SLOGAN
1.
NKRI : HARGA MATI
2.
PANCASILA
: JAYA
3.
UUD 1945
: PUSAKA KITA
MARS GERAKAN
Kader
penggerak NU tepuk TANGAN (plok plok plok) 2x
Mari kita lakukan Kader penggerak NU
Bersama-sama
kita tepuk tangan (plok plok plok)
Kader
penggerak NU tepuk DADA (plok plok
plok) 2x
Mari kita lakukan Kader penggerak NU
Bersama-sama
kita tepuk dada (plok plok plok)
Kader
penggerak NU tepuk PAHA (plok plok
plok) 2x
Mari kita lakukan Kader penggerak NU
Bersama-sama
kita tepuk paha (plok plok plok)
Kader
penggerak NU INJAK BUMI (dug dug dug) 2x
Mari kita lakukan Kader penggerak NU
Bersama-sama
kita injak bumi (dug dug dug)
Kader
penggerak NU BERTERIAK (hu ha) 2x
Mari kita lakukan Kader penggerak NU
Bersama-sama
kita berteriak (hu ha)
Kader Penggerak NU
SEMUANYA
Plok
plok plok (tepuk tangan)
Plok
plok plok (tepuk dada)
Plok
plok plok (tepuk paha)
Dug
dug dug (injak bumi)
Hu
ha (berteriak) 2 x
Mari kita lakukan Kader Penggerak NU
Bersama-sama
kita semuanya
Plok
plok plok (tepuk tangan)
Plok
plok plok (tepuk dada)
Plok
plok plok (tepuk paha)
Dug
dug dug (injak bumi)
Hu
ha (berteriak)
(Dicetuskan di bawah
Pelatih
H. Hadi
Sucipto)
IKRAR
DAN DOA
GERAKAN
رَضِيْتُ بِاللهِ
رَبًّا
وَبِالإِسْلاَمِ
دِيْنًا
وَبِمُحَمَّدٍ
نَبِيًّا وَرَسُوْلاً
وَبِنَهْضَةِ
اْلعُلَمَاءِ جَمْعِيًّا
رَبِّ زِدْنَا
عِلْمًا نَافِعًا وَارْزُقْنَا فَهْمًا
اللَّهُمَّ
انْصُرْناَ وَلاَ تَنْصُرْ عَلَيْناَ، وَامْكُرْ لَنَا وَلاَ تَمْكُرْ عَلَيْناَ،
وَاهْدِناَ وَيَسِّرِ اْلهُدَى إِلَيْناَ،
وَانْصُرْناَ عَلَى مَنْ بَغىَ عَلَيْناَ.
يَا ذَا اْلجَلاَلِ
وَاْلإِكْرَامْ
BAIAT
KADER
PENGGERAK NU
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Apakah saudara sudah bersuci ?
Hadloroh pada Para Nabi, Shahabat, Para Wali dan Pendiri
NU
Membaca Al-Fatihah 1 kali
Apakah sudara-saudara Siap dibaiat ?
Ikuti bacaan berikut ini
Dengan diucapkan dengan lisan diyakini dalam hati
أشهد أن لا إله إلا الله و أشهد أن محمدا رسول الله 3 x
رَضِيْتُ بِاللهِ
رَبًّا
وَبِالإِسْلاَمِ
دِيْنًا
وَبِمُحَمَّدٍ
نَبِيًّا وَرَسُوْلاً
وَبِنَهْضَةِ
اْلعُلَمَاءِ جَمْعِيًّا
Demi Allah sebagai kader NU saya berjanji:
1. Setia,
memelihara, dan membela ajaran Islam ala
ahlusunnah wal jamaah.
2. Setia
mempertahankan dan membela ideologi Negara Pancasila dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
3. Dengan
segenap jiwa raga siap sedia menghadapi musuh dan pengkhianat terhadap Islam
Aswaja, organisasi NU dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
4. Siap
sedia menjaga dan menjunjung tinggi martabat ulama dan organisasi serta memuliakan warga NU.
5. Siap
menjalankan garis perjuangan dan titah pimpinan Nahdlatul Ulama.
Ini sumpah siapa ? (Sumpah
Saya)
Bagaimana kalau anda berkhianat? (Allah akan menghukum saya)
Doa penutup
رَبِّ زِدْنَا
عِلْمًا نَافِعًا وَارْزُقْنَا فَهْمًا
اللَّهُمَّ
انْصُرْناَ وَلاَ تَنْصُرْ عَلَيْناَ، وَامْكُرْ لَنَا وَلاَ تَمْكُرْ عَلَيْناَ،
وَاهْدِناَ وَيَسِّرِ اْلهُدَى إِلَيْناَ،
وَانْصُرْناَ عَلَى مَنْ بَغىَ عَلَيْناَ
يَا ذَا اْلجَلاَلِ
وَاْلإِكْرَامْ.
Demikian pembaiatan ini
dilaksanakan, semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan Pertolongan
kepada kita semua, amien ya robbal alamien.
والله الموفق إلى أقوم الطريق
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
PASANG
SURUT PERJUANGAN NU
Dalam menjalankan misi
perjuanagannya sejak menjelang lahir, masa kelahiran hingga sekarang ini memiliki
pengalaman yang panjang penuh dengan liku-liku perjuangan, mengalami pasang
surut dan jatuh bangun. Semuanya ini penting untuk dipelajari guna mencari
titik lemah dan titik kuat yang dimiliki organisasi para ulama ini.
MASA RINTISAN
1916, Nahlatul Wathon.
Pada periode ini para kiai pesantren dipimpin KH Wahab
Hasbullah mendirikan Nahdlatul Wathon (Gerakan Kebangsaan) di Surabaya, sebagai
organisasi pergerakan nasional melawan dominasi penjajahan Belanda. Pada masa
ini para Kiai pesantren banyak kerjasama dengan Sarekat Islam (SI). Nuansa keislaman
gerakan ini cukup tinggi, dan menjagi gerakan penyadaran gerakan kebangsaan
yang efektif.
1918, Nahdlatuj Tujjar.
Sebuah pergerakan sangat
membutuhkan beaya, terutama dalam membangun sarana pendidikan, sementara
penddikan saat itu dikuasai oleh pihak kolonial, sementara pendidikan colonial
berniat membelandakan bangsa Indonesia. Karena itu para kiai Pesantren membentuk
Nahdlatut Tujjar (Gerakan Saudagar) untuk memperkuat basis ekonomi gerakan
pesantren agar lembaga ulama ini mandiri dan terutama mampu membangun
pendidikan agar tidak terseret dalam pendidikan Belanda. Para ulama ini menolak
segala bentuk bantuan dari pemerintah colonial, karena itu penguatan di bidang ekonomi
umat sangat dibutuhkan.
1919 , Taswirul Afkar.
Setelah berhasil membangun basis ekonomi,
kalangan kiai pesantren yang dipimpin KH Wahab Hasbullah mendirikan pusat
kajian dan penyadaran nasional yang diberi nama Taswirul Afkar (Gerakan
Pemikiran) untuk merumuskan berbagai strategi gerakan melwan penjajahan. Proses
pendirian lembaga ini para ulama melakukan kerjasama erat dengan Budi Utomo
yang dipimpin oleh Dr. Soetomo. Gerakan ini bertugas memberikan pencerahan pada
para ulama dalam menghadapi situasi nasional saat itu.
MASA PERTUMBUHAN
1926, Komite Hijaz,
Serbuan kaum Wahabi (Neo
Khawarij) ke kota Suci Mekah 1924 dan ke
Madinah 1925 sangat menggaggu pelaksanaan kehidupan beragama di Haramain
yang dihuni oleh Islam sedunia dengan beraneka madzab. Apalagi terjadi
pengusiran, perusakan dan pembunuhan terhadap kelompok lain selain Wahabi.
Bahkan Makam Nabi SAW dan para sahabatnya hendak dihancurkan. Saat itu para
ulama pesantren membentuk Komite Hijaz untuk mengembalikan ketertiban beribadatan
di araman serta untuk melindungi Makam Nabi dan sabahat yang hndak dihancurkan.
Untuk mengutus delegasi itu lalu didirikan Organisai yang dinamakan Nahldtul
Ulama (Gerakan Ulama). Dengan KH Hasyim Asy’ari sebagai Rais Akbar.
1936, Komitmen Kebangsaan.
Saat pergeraka kemerdekaan
hamper mencapai puncaknya dan aspirasi mendirikan Negara sendiri sudah merata
di masyarakat, maka para ulama NU menegaskan bahwa Tanah Nasantara yang saat
itu dinamai Hindia Belanda dianggap sebagai daerah Muslim (darul islam). Ini
sebagai sebuah peryataan bahwa NU bermaksud mendidikan Negara beerdsarkan
prinsi kebangsaan, karena yang ada ini telah dianggap Islami karena itu tidk
perlu diformalkan lagi. Namun dengan demikian NU teris gigih melawan Belanda
yang dianggap sebagai pemerintahan Ghoosob (tidak Sah).
1945, Memperjuangkan
Kemerdekaan.
Sejak hadirnya kolonal baik
Portugis, Sanyol, Belanda, Inggris dan Jepang kalangan ulama giat berjuang
mengsir mereka. Karena itu ketka kemerdekaan diproklamasikan oleh Bung Karno,
seponan NU mendukung gerakan itu, bahkan turut mengobaka perlawanan terhadap
penjajah yang hendak merebut kemerdekaan bangsa ini. Karena itu pada 22 Oktober
1945 NU mengelurakkan resolusi Jihad yang mewajibkan bagi setua umat islam
untuk berjuang melawan penjajah. Untk mengukuhkan perjuangan Islam dan bangsa
ini NU bersama elemen ormas Islam yang lain mendirikan Prtai Masjumi, yang
merepresentasikan umat Islam.
1946. Menolak Renville.
Sebagai kelompok pergerakan
yang turut berjuang mengusir penjajah dari Tanah air NU menolak perjanjian
Renville yang ditandatangani oleh Amir Sarifuddin, karena perjanjian ini
mempersempit wilayak kekuasaan Indonesia dan memberikan keleluasaan Belanda
untuk memperluas kekuasaannya. NU Menilai perjanjian itu sebagai pengkhianatan
dari Proklmasi. Sebagai kekuatan penting dalam Partai Masjumi, kelompok NU bisa
mempengaruhi arah kebijakan partai ini, sehingga secara utuh Masyumi ikut
menolak perjanjian tersebut.
1948, Menolak Perjanjian
Linggarjati.
Perjanjian Renville yang
mergikan bangsa Indonesia itu diperparah lagi oleh Sutan Sjahrir dengan
ditandatanganinya perjanjian Linggarjati, yang bulat-bulat enyerahkan kekuasaan
kebada belanda sehingga wilayah republic Indonesia semakin sempit. NU menilai
perjanjian itu sebagai tipu Muslihat, karena itu harus dibatalkan.
1949, Menolak KMB
Perjanjian yang dibuat
dengan pihak colonial beelanda selalu merugikan perjuangan nasional, tidak
terkecuali perjanjian Konfrensi Meja Bundar yang ditandatanagani oleh Muhammad
hatta apalagi perjanjian ini lebih memberatkan Indonesai, ketika Indonesia
dibebai untuk membayar seleuruh hutang belanda yang digunakan untuk perang
menumpas pergerakan bangsa ini. NU dan kelompok nasionalis lain menolak
perjanjian yang tidak adil itu. Perjanjian itu dikemudian hari dibatalkan
secara sepihak oleh Indonesia, sehingga bangsa ini terbebas dari belenggu hutang
colonial. NU berusha keras memperjuangkan agar Indonesia merdeka dan berdaulat
100 %, sehingga menjadi bangsa yang maju dan mandiri.
MASA KEBANGKITAN
1952, Menjadi Partai
Politik.
Ketiga beraliansi dengan
kelompok Islam modernis dalam Partai Masyumi dirasa tidak cocok lagi, karena
kelompok ini melakukan manuver politik yang tidak disetujui NU seperti terlibat
dalam DI, serta berbagai manuver politik yang merugikan martabat bangsa ini,
maka NU mulai berniat untuk keluar dari masyumi. Apalagi saat itu NU mulai
tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan penting partai. Kemudian dalam
pembagian kursi kabinet juga tidak lagi adil, hanya kelompok modernis yang
diakomodasi sementara NU semakin dikebiri, maka NU menyatakan keluar dari
Masyumi dan menjadi Partai politik tersendiri.
1954, Membentuk Liga Muslimin.
Keluarnya NU dari Masjumi
mengakibatkan dituduh sebagai pemecah belah ukhuwah Islamiyah, pada NU hanya
ingin memperjuangkan keadilan, sementara tidak semua kelompok Islam mau
dihimpun dalam Masyumi seperti PSII, Perti, Washiyah dan sebagainya. Maka untuk
memperkuat ukhuwah Islamiyah, maka dibentuklah Liga Muslimin Indonesia yang
anggotanya terdiri dari Ormas Islam yang ada. Dengan demikian NU tetap
mengusahakan terjalinnya ukhuwah Islamiyah yang adil dan setara tidak
sebagaimana yang dibangun oleh Masjumi.
1955, Partai Besar.
Dengan keluarnya NU dari
Partai Masyumi, NU tertantang untuk menjadikan dirinya sebagai partai besar,
sehinggga harus berjuang keras. Maka ketika memasuki pemilu 1955 NU memperoleh
kemenangan yang telak, menjadi pemenang ketiga setelah PNI dan Masyumi. Dengan
demikian NU cukup mewarnai baik untuk
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) maupun di Konstutuante. Setalah itu NU menduduki
berbagai posisi penting di Kabinet, tidak hanya sebagai menteri agama, tetapi
juga memegang kementerian ekonomi, perdagangan, dalam negeri dan lain
sebagainya.
1958, mengutuk PRRI Permesta.
Di tengah upaya keras
memangun negeri ini, tiba-tiba kelompok Masyumi dan PSI melakukan pemberontakan
bersenjata di berbagai daerah yang mereka namakan PRRRI-Permesta. NU yang
membela keutuhan bangsa ini menolak dengan kersa maneuver PSI dan Masyumi yang
melakukan emerontakan di berbagai daerah, karena ini dianggap melawan
pemerintah yang sah karena itu harus dilawan.
1956-1959 Kembali ke UUD
1945.
NU menjadi Naggota
Konsttuante yang sangat menentukan arah siding dan di DPA menguasai forum ,
begitu juga DPR NU menguasasi forum parlemen ini. Ketika siding Konstituante
mengalami kebuntuan NU berusaha mencarikan pemecahan , terutama seteah penentan
dasar Negara mengalamai kemandekan antara kelompok Islam dengan kelompok
Pancasila. 20 Februari 1959 Nu mengusulkan adanya kompromi dengan Islam
Pancasila, kemudian usul NU yangterakhir yaitu agar piagam Jakarta tetap
menjiwai UUD 1945. Usulan NU itu diterima sehingg prtai Islam yang ada baik
Masyumi, Perti PSII da lainnya mau menerima
Dekrit Preaiden Juli 1959. Usulan NU itu dituangkan dalam linea teakhir
Dekrit Presiden yang sangat monumenta itu.
1960, Membebaskan Irian
Barat.
Kemerdekaan RI belum
sempurna ketika Irian Barat masih dalam cengkeraman penjajah Belanda. Bung
Karno sejak awal ingin membebaskan wilayah itu sehingga NKRI semakin utuh.
Tetapi gagasan itu banyak ditolak baik oleh kalangan politisi Indonesia,
apalagi Negara Barat, yang dianggap Soekarno hanya cari popularitas, dan
sengaja untuk mengalihkan kemiskinan dalam negeri. Menghadapi kegamangan itu
Bung Karno minta nasehat Kiai wahab. Lalu Sang Kiai menasehatkan agar melakukan
Diplomasi Cancut Taliwondo, yakni memperkuat ekonomi rakyat, memperbaiki
pendidikan, menata sistem pertahanan. Setelah melaksanakan nasehat K Wahab itu
barulah Soekarno mencetuskan Trikora, untuk membebskan Irian Barat. Para pemuda
NU turut aktif menjadi sukarelawan. Akhirnya tahun 1962 Irian Barat dibebaskan.
1962, Anti Imperialisme
kebudayaan
1964, Sosialisme Indonesia.
Untuk mengatasi
keterbelakangan rakyat maka mulai dirancang membangun perekonomian. Karena itu
dicari landasan ekonomi yang khas Indonesia, sebagaimana tercantum dalam
Pancasila. Dari situlah kemudian dirumuskan Sosialisme Indonesia, yang bukan
komunis dan bukan liberal.
MASA KEMEROSOTAN
1966, Redresing,
Kekuatan NU sebagai partai
besar mulai dilucuti setalah PKI dibubarkan dan PNI dikekang tinggal kekuatan
NU yang ada, karena itu DPR NU mulai dilucuti kekuatannya bahkan oangnya banyak
diganti oleh rezim militer orde baru yang mulai berkuasa saat itu.
1967, Penyingkiran Usaha NU.
Dengan masuknya modal asing
dan pemberian kredit yang diskriminatif selama awal orde baru, usaha bisnis NU
mengalami kesulitan modal akhirnya sulit berkembang, dan satu persatu mulai
surut. Melemahnya basisi ekonomi warga NU ini akhirnya juga memperlemah keuatan
social dan politik NU.
1971. Pembantaian warga NU.
Ketika orde baru berusaha
menghindarkan Pemilu demokratis sebagaimana dijanjikan (1968), karena khawatir
kalah oleh partai yang ada terutama NU. Saat itu NU mendesak agar segera
dilaksanakan pemilu. Akhirnya Pemilu dilaksnakan tahun 1971, menjelang dan saat
pemilu dilakukan intimidasi dan pembantaian terhadap ulama NU di berbagai
daerah. Akibat terror itu warga takut memilih NU akhirnya Golkar sebagai partai
orde baru yang menang dalam Pemilu, NU waluapun dalam tekanan bisa menduduki
eringkat kedua.
1975 NU dilebur dalam PPP.
Kekuatan NU dan PNI tidak
dibolehkan bangkit, karena itu tahun 1973 mulai ada upaya keras melebur
partai-partai yang ada menjadi dua partai, yang berbasiskan Islam seperti NU
dan PSII dijadikan Partai Persatuan Pembangunan. Namun demikian Pimpinan tidak
diberikan Pada NU sebagai partai terbesar melainkan diberikan pada Parmusi,
sebuah partai kecil. Tetapi kekuatan NU masih terbesar sehingga PPP identik
dengan politik NU. Saat itu pula intimidasi terhadap PPP dilakukan dan orang NU
mulai dihabisi.
1971. NU tidak boleh Menjabat.
Untuk membendung pengaruh
Politik NU maka NU tidak boleh menduduki posisi strategis di negeri ini, baik
di PPP dari pusat hingga ke cabang, Menag dan pejabat Depag sampai ke bawah,
dan MUI, rector, dll.
1971 Tidak Boleh Memakai
nama NU.
Sebagai organisasi yang
besar dan pernah berkuasa NU sangat dikenal perannya. Untuk membendung
popularitas NU ini maka orde baru melarang NU menamakan madrasah dari ibtidaiyah hingga perguruan tinggi dengan nama
NU. Begitu pula tulisan NU dalam Simbolya dihapus dll.
MASA KEBANGKITAN KEMBALI
1983, menetapkan Pancasila.
Ketika berbagai kekuatan
yang ada mulai memanawarkan diri system Negara Islam, maka NU dengan tegas
mengatakan bahwa Pancasila sebagai asas organisasinya, karena Pancasila
dianggap mencerminkan tauhid sebagaimana diajarkan oleh Aswaja.
1984, Kembali ke khittah.
Selama menjadi partai
politik NU sibuk dengan urusan politik keseharian, sehingga banyak hal yang terbengkalai.
Selain itu politik orde baru dianggap tidak lagi kondusif untuk memperjuangkan
slam dan penderitaan rakyat. Karena itu NU kembali ke Khittah 1926 sebagai
organisasi kemasyarakatan yang bertugas melakukan pendidikan dan dakwah. Dengan
kembali ke Khittah itu NU terlepas dari tekanan orde baru sehingga leluasa
bergerak, karena itu kemudian bisa mengkonsolidsi warganya hingga NU menjadi
kekuatan social terbesar saat itu yang mampu menandingi parpol yang ada yaitu
Golkar.
1990, Penggerak Demokrasi.
Dengan sikapnya yang tegas
memperjuangkan keadilan NU tampil sebagai kekuatan masyarakat terbesar dan menjadi
tumpuan harapan bagi bangsa ini untuk memperoleh keadilan dan keamanan. Ketika
partai tidak berfungsi lagi.
1998 Mendapatkan Buah
Demokrasi.
Seperti pepatan siapa
menanam akan memanen, maka Nu yang menanamkan demokrarasi mendapatkan buahnya
saat runtuhnya rezim Orde Baru sehingga Gus Dur menjadi rujuakn kaum gerakan
dan akhirnya dipilih sebagai Presiden RI.
DISORIENTASI
Reformasi menyebabkan
perubahan mendasar bagi kehidupan social politik semuanya harus ditata kembali.
NU terseret arus globali sasi dan belum merumuskan jatidirnya di tengah suasana
Global. Usaha menemukan orientsi belum berhasil menjadi gerakan yang
menyeluruh.
REORIENTASI
NU berusaha mempertegas
identitas dan perannya dalam berbangsa dan bernegara. NU merajut kekuatan
nasional yang ada. Selain itu juga membangun jaringan gerakan internasional.
Semuanya itu mengandaikan adanya organisasi yang kuat dan kader yang memadai.
Oleh karena itu NU melakukan tiga langkah strategis yaitu, melakukan
konsolidasi orgaisasi dari pusat hingga cabang, melakukan kaderisasi secar
sistematik, dan memperkuat basis ekonomi.
HUBUNGAN PANCASILA DENGAN ISLAM ASWAJA
1.
Pancasila sebagai dasar dan falsafah Negara RI bukanlah
agama.
2.
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai dasar Negara RI yang menjiwai
sila-sila yang lain mencerminkan Tauhid menurut pengertian iman dalam Islam.
3.
Bagi NU, Isam dalah Akidah dan Syari’ah yang meliputi aspek hubungan manusia dengan Allah dan hubungan antar
manusia.
4.
Penerimaan dan Pengamalan Pancasila merupakan perwujudan
dari upaya umat Islam Indonesia untuk menjalankan syariat agamanya.
5.
Sebagai konsekwensi dasi sikap di atas NU berkewajiban
MENGAMANKAN pengertian yang benar tentang Pancasila dan Pengamalannya.
Situbondo, Desember 1983.
PEDOMAN
POLITIK WARGA NU.
Berpolitik bagi NU mengandung arti keterlibatan warga Negara dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara secara
menyeluruh sesuai dengan PANCASILA dan UUD 1945.
Berpolitik bagi NU
dialkuakn untuk memperkokoh consensus nasional dan dilaksanakan
sesuai dengan akhlakul karimah sebagai
pengamalan ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah.
Yogyakarta 28
November 1989
LAGU INDONESIA RAYA
W.R. Supratman
Stanza 1
Indonesia tanah airku
Tanah tumpah darahku
Disanalah aku berdiri
Jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan Tanah Airku
Marilah kita berseru
Indonesia bersatu
Hiduplah tanahku
Hiduplah negriku
Bangsaku Rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Stanza 2
Indonesia
Tanah yang muliaTanah kita yang kaya
Di sanalah aku berada Untuk slama-lamanya
Indonesia Tanah pusaka Pusaka Kita semuanya
Marilah kita mendoa Indonesia bahagia
Suburlah Tanahnya Suburlah jiwanya
Bangsanya Rakyatnya semuanya
Sadarlah hatinya Sadarlah budinya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta
Indonesia
Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Stanza 3
Indonesia Tanah yang suci Tanah kita yang sakti
Disanalah aku berdiri ‘njaga ibu sejati
Indonesia! Tanah berseri Tanah yang aku sayangi
Marilah kita berjanji Indonesia abadi
Slamatlah Rakyatnya Slamatlah putranya
Pulaunya lautnya semuanya
Majulah Negrinya Majulah Pandunya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar