Sabtu, 19 Oktober 2013

KISAH JEMBATAN

Aku adalah tempat yang selalu menjadi lalu lalang orang lewat. akupun menjadi perantara sebuah tempat dimana dari satu tempat ketempat satunya aku harus rela dipijaki dan diinjak-injak. Aku didirikan oleh orang-orang terkadang tidak sedikit uang yang digunakan untuk membuat aku. Tidak cukup sedikit tenaga yang dibutuhkan untuk membuatku. Beruntungnya banyak manusia yang peduli dengan aku. orang-orang -pun suka duduk santai terkadang ditubuhku.

Tetapi sekian banyak mereka melaluiku tidak akan pernah membayangkan betapa hinanya diriku yang hanya menjadi pijakan mereka. Mereka sesuka hati melewatiku, setelah sekian lama aku dibuatnya tidak ada lagi orang perhatian dengan kondisi tubuhku. seiring waktu berjalan semua itu berubah, kondisi tubuhku sudah tidak indah lagi dan sudah mulai renta. Lubang demi lubang semakin bertambah ditubuhku. sebagai alat penghubung aku bangga tetapi melihat keadaanku seperti ini begitu menyedihkan. Pengorbananku begitu berat yang memang dibutuhkan banyak orang tetapi apabila aku tidak dipedulikan akankah aku mampu membantu orang banyak.

dari cerita sebuah jembatan itu kita bisa membayangkan untuk menjadi penghubung dari satu tempat ketempat lain butuh pengorbanan yang besar, Pengorbanan jembatan tersebut akan lebih baik dan dapat bertahan selamanya apabila ada yang memperhatikannya.

Tidak semua pengorbanan mampu bertahan tanpa ada yang memperhatikan.

Postingan Terkait

Tidak ada komentar:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *