BAHAN ORGANIK
1. Bahan Organik
Bahan organik merupakan bahan-bahan
yang dapat diperbaharui, didaur ulang, dirombak oleh bakteri-bakteri tanah
menjadi unsur yang dapat digunakan oleh tanaman tanpa mencemari tanah dan air.
Bahan organik tanah merupakan penimbunan dari sisa-sisa tanaman dan binatang
yang sebagian telah mengalami pelapukan dan pembentukan kembali. Bahan organik
demikian berada dalam pelapukan aktif dan menjadi mangsa serangan jasad mikro.
Sebagai akibatnya bahan tersebut berubah terus dan tidak mantap sehingga harus
selalu diperbaharui melalui penambahan sisa-sisa tanaman atau binatang
Sumber primer bahan
organik adalah jaringan tanaman berupa akar, batang, ranting, daun, dan buah.
Bahan organik dihasilkan oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis sehingga
unsur karbon merupakan penyusun utama dari bahan organik tersebut. Unsur karbon
ini berada dalam bentuk senyawa-senyawa polisakarida, seperti selulosa, hemiselulosa,
pati, dan bahan- bahan pektin dan lignin. Selain itu nitrogen merupakan unsur
yang paling banyak terakumulasi dalam bahan organik karena merupakan unsur yang
penting dalam sel mikroba yang terlibat dalam proses perombakan bahan organik
tanah. Jaringan tanaman ini akan mengalami dekomposisi dan akan terangkut ke
lapisan bawah serta diinkorporasikan dengan tanah. Tumbuhan tidak saja sumber
bahan organik, tetapi sumber bahan organik dari seluruh makhluk hidup.
Sumber sekunder bahan
organik adalah fauna. Fauna terlebih dahulu harus menggunakan bahan organik
tanaman setelah itu barulah menyumbangkan pula bahan organik. Bahan organik
tanah selain dapat berasal dari jaringan asli juga dapat berasal dari bagian
batuan. Perbedaan sumber bahan organik tanah tersebut akan memberikan perbedaan
pengaruh yang disumbangkannya ke dalam tanah. Hal itu berkaitan erat dengan
komposisi atau susunan dari bahan organik tersebut. Kandungan bahan organik
dalam setiap jenis tanah tidak sama. Hal ini tergantung dari beberapa hal
yaitu; tipe vegetasi yang ada di daerah tersebut, populasi mikroba tanah,
keadaan drainase tanah, curah hujan, suhu, dan pengelolaan tanah. Komposisi
atau susunan jaringan tumbuhan akan jauh berbeda dengan jaringan binatang. Pada
umumnya jaringan binatang akan lebih cepat hancur daripada jaringan tumbuhan.
Jaringan tumbuhan sebagian besar tersusun dari air yang beragam dari 60-90% dan
rata-rata sekitar 75%. Bagian padatan sekitar 25% dari hidrat arang 60%,
protein 10%, lignin 10-30% dan lemak 1-8%. Ditinjau dari susunan unsur karbon
merupakan bagian yang terbesar (44%) disusul oleh oksigen (40%), hidrogen dan
abu masing-masing sekitar 8%. Susunan abu itu sendiri terdiri dari seluruh
unsur hara yang diserap dan diperlukan tanaman kecuali C, H dan O. (Anonim, A).
2. Macam-macam bahan organik
Bahan organik yang
ditambahkan ke dalam tanah, biasanya berupa pupuk. Pupuk merupakan bahan alami yang
ditambahkan pada tanah supaya kesuburan tanah dapat meningkat. Pupuk organik
adalah pupuk yang berasal dari alam yaitu dari sisa-sisa organisme hidup baik
sisa tanaman maupun sisa hewan yang mengandung unsur-unsur hara baik makro
maupun mikro yang yang dibutuhkan oleh tumbuhan supaya dapat tumbuh dengan
subur. Pupuk organik terbuat dari bahan yang dapat diperbaharui, didaur ulang,
diombak oleh bakteri-bakteri tanah menjadi unsur-usur yang dapat digunakan oleh
tanaman, tanpa mencemari tanah dan air.
Pupuk organik dapat berupa pupuk cair dan pupuk padat. Pupuk cair biasanya berupa saringan dari pupuk padat. Pupuk cair ini dimaksudkan agar penggunannya lebih mudah, tidak mengandung kotoran, dan sekaligus menjaga kelembaban tanah. Pupuk padat dapat berupa pupuk hijau, pupuk serasah, kompos, maupun pupuk kandang. Kesemuanya akan berpengaruh positif terhadap tanah jika pemberiannya ke tanah setelah pupuk (Anonim, B)
Pupuk organik dapat berupa pupuk cair dan pupuk padat. Pupuk cair biasanya berupa saringan dari pupuk padat. Pupuk cair ini dimaksudkan agar penggunannya lebih mudah, tidak mengandung kotoran, dan sekaligus menjaga kelembaban tanah. Pupuk padat dapat berupa pupuk hijau, pupuk serasah, kompos, maupun pupuk kandang. Kesemuanya akan berpengaruh positif terhadap tanah jika pemberiannya ke tanah setelah pupuk (Anonim, B)
3. Fungsi dan peranan bahan organik
Bahan organik berperan
penting untuk menciptakan kesuburan tanah. Peranan bahan organik bagi tanah
adalah dalam kaitannya dengan perubahan sifat-sifat tanah, yaitu sifat fisik,
biologis, dan sifat kimia tanah. Bahan organik merupakan pembentuk granulasi dalam
tanah dan sangat penting dalam pembentukan agregat tanah yang stabil. Bahan
organik adalah bahan pemantap agregat tanah yang tiada taranya. Melalui
penambahan bahan organik, tanah yang tadinya berat menjadi berstruktur remah
yang relatif lebih ringan. Pergerakan air secara vertikal atau infiltrasi dapat
diperbaiki dan tanah dapat menyerap air lebih cepat sehingga aliran permukaan
dan erosi diperkecil. Demikian pula dengan aerasi tanah yang menjadi lebih baik
karena ruang pori tanah (porositas) bertambah akibat terbentuknya agregat.
Bahan organik umumnya
ditemukan dipermukaan tanah. Jumlahnya tidak besar, hanya sekitar 3-5% tetapi
pengaruhnya terhadap sifat-sifat tanah besar sekali. Sekitar setengah dari
kapasitas tukar kation berasal dari bahan organik. Ia merupakan sumber hara
tanaman. Disamping itu bahan organik adalah sumber energi bagi sebagian besar
organisme tanah. Dalam memainkan peranan tersebut bahan organik sangat
ditentukan oleh sumber dan susunannya, oleh karena kelancaran dekomposisinya, serta
hasil dari dekomposisi itu sendiri. (Anonim, C).
Sumber Pustaka:
AnonimA.
Bahan Organik. http://www.lestarimandiri.org/id/pupuk-organik/156-bahan-organik.html. Diakses
pada 05 April 2013
Anonim,
B. http://cerianet-agricultur.blogspot.com/2009/12/macam-macam-bahan-organik.html.
Diakses pada 04 April 2013
Anonim,
C.
Bahan Organik. http://www.lestarimandiri.org/id/pupuk-organik/156-bahan-organik.html.
Diakses pada 05 April l 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar