Selasa, 02 April 2013

TEKNIK PERSILANGAN BUATAN PADA TANAMAN KEDELAI (Makalah Pemuliaan Tanaman)


I. PENDAHULUAN


1.1              Latar Belakang

Kedelai merupakan bahan baku makanan yang bergizi seperti tahu dan tempe. Hampir semua lapisan masyarakat menyukai makanan yang terbuat dari kedelai tersebut. Bagi petani, tanaman ini penting untuk menambah pendapatan karena dapat segera dijual dan harganya tinggi. Kedelai merupakan terna dikotil semusim dengan percabangan sedikit, sistem perakaran akar tunggang dan batang berkambium.

Kedelai dapat berubah penampilan menjadi tumbuhan setengah merambat dalam keadaan pencahayaan rendah. Kedelai, khususnya kedelai putih dari daerah subtropik, juga merupakan tanaman hari-pendek dengan waktu kritis rata-rata 13 jam. Ia akan segera berbunga apabila pada masa siap berbunga panjang hari kurang dari 13 jam. Ini menjelaskan rendahnya produksi di daerah tropika, karena tanaman terlalu dini berbunga.

Tanaman kacang-kacangan, termasuk tanaman kedelai, mempunyai dua stadia tumbuh, yaitu stadia vegetatif dan stadia reproduktif. Stadia vegetatif mulai dari tanaman berkecambah sampai saat berbunga, sedangkan stadia reproduktif mulai dari pembentukan bunga sampai pemasakan biji. Tanaman kedelai di Indonesia yang mempunyai panjang hari rata-rata sekitar 12 jam dan suhu udara yang tinggi (>30° C), sebagian besar mulai berbunga pada umur antara 5-7 minggu. Tanaman kedelai termasuk peka terhadap perbedaan panjang hari, khususnya saat pembentukan bunga.

Bunga kedelai menyerupai kupu-kupu. Tangkai bunga umumnya tumbuh dari ketiak tangkai daun yang diberi nama rasim. Jumlah bunga pada setiap ketiak tangkai daun sangat beragam, antara 2-25 bunga , tergantung kondisi lingkungan tumbuh dan varietas kedelai. Bunga pertama yang terbentuk umumnya pada buku kelima, keenam, atau pada buku yang lebih tinggi. Pembentukan bunga juga dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban. Pada suhu tinggi dan kelembaban rendah, jumlah sinar matahari yang jatuh pada ketiak tangkai daun lebih banyak. Hal ini akan merangsang pembentukan bunga. Setiap ketiak tangkai daun yang mempunyai kuncup bunga dan dapat berkembang menjadi polong disebut sebagai buku subur. Tidak setiap kuncup bunga dapat tumbuh menjadi polong, hanya berkisar 20-80%. Jumlah bunga yang rontok tidak dapat membentuk polong yang cukupbesar. Rontoknya bunga ini dapat terjadi pada setiap posisi buku pada 1-10 hari setelah mulai terbentuk bunga. Periode berbunga pada tanaman kedelai cukup lama yaitu 3-5 minggu untuk daerah subtropik dan 2-3 minggu di daerah tropik, seperti di Indonesia. Jumlah bunga pada tipe batang determinate umumnya lebih sedikit dibandingkan pada batang tipe indeterminate. Warna bunga yang umum pada berbagai varietas kedelai hanya dua, yaitu putih dan ungu.

 Hibridisasi (persilangan) adalah penyerbukan silang antara tetua yang berbeda susunan genetiknya. Pada tanaman menyerbuk sendiri hibridisasi merupakan langkah awal pada program pemuliaan setelah dilakukan pemilihan tetua. Umumnya program pemuliaan tanaman menyerbuk sendiri dimulai dengan menyilangkan dua tetua homozigot yang berbeda genotipenya. Pada tanaman menyerbuk silang, hibridisasi biasanya digunakan untuk menguji potensi tetua atau pengujian ketegaran hibrida dalam rangka pembentukan varietas hibrida. Selain itu, hibridisasi juga dimaksugkan untuk memperluas keragaman.

Tujuan utama melakukan persilangan adalah (1) Menggabungkan semua sifat baik ke dalam satu genotipe baru; (2) Memperluas keragaman genetik; (3). Memanfaatkan vigor hibrida; atau (4) Menguji potensi tetua (uji turunan). Dari keempat tujuan utama ini dapat disimpulkan bahwa hibridisasi memiliki peranan penting dalam pemuliaan tanaman, terutama dalam hal memperluas keragaman dan mendapatkan varietas unggul yang diinginkan. Seleksi akan efektif apabila populasi yang diseleksi mempunyai keragaman genetik yang luas.
Varietas unggul baru dari tanaman menyerbuk sendiri biasanya merupakan hasil seleksi pada populasi keturunan hasil persilangan. Sebaliknya, pembentukan hibrida unggul pada tanaman menyerbuk silang harus diawali dengan menyerbuk sendiri secara buatan. Keberhasilan penyerbukan buatan sangat tergantung pada faktor internal (tanaman) dan faktor eksternal (cuaca). Faktor internal yang terpenting adalah saat masaknya kelamin. Penyerbukan buatan sebaiknya dilakukan pada saat serbuk sari (pollen) sudah masak tetapi belum mati dan putik siap untuk dibuahi (reseptif). Cuaca yang cerah dan tidak ada angin akan mendukung keberhasilan penyerbukan.


1.2              Tujuan

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk menjabarkan cara-cara persilangan buatan pada tanaman kedelai serta manfaat persilangan itu sendiri.




II.  TEKNIK PERSILANGAN BUATAN PADA TANAMAN KEDELAI


Kedelai merupakan tanaman semusim yang sering dibudidayakan petani selain tanaman padi. Seperti tanaman pada umumnya kedelai akan berbunga ketika memasuki masa generatifnya (kira-kira 40 HST). Bunga akan muncul pada ketiak daun secara bergerombol hingga 3-5 bunga. Dalam satu gerombol ini bunga mekar tidak serempak.

Tanaman kedelai ini merupakan tanaman menyerbuk sendiri (autogami) yang memiliki bunga sempurna (hermaprhodit/banci) karena putik dan benangsari terletak dalam satu bunga. Bunga kedelai berbentuk kupu-kupu dengan 3 mahkota yang menutupi alat kelamin secara sempurna (oleh sebab itu dinyatakan bahwa tanaman kedelai merupakan penyerbuk sendiri). Bunga kedelai berukuran sekitar 5-8mm ketika membuka penuh. Warna mahkota bervariasi ada yang ungu ataupun putih tergantung dari varietas yang ditanam. Putik bunga sangat kecil berukuran sekitar 3 mm dan berbentuk menyerupai calon polong. Setelah pembuahan terjadi putik tidak akan gugur dan berkembang menjadi polong kedelai. Benangsari bunga kedelai juga berukuran sangat kecil. Tangkai benangsari menyatu dan membentuk suatu selaput tipis yang menutupi/mengelilingi putik. Selaput ini mendukung benangsari diatasnya.

Bunga ini akan mulai membuka pada pukul 05.00 pagi. Penyerbukan alami akan terjadi pada saat serbuk sari matang yaitu pada saat bunga mekar sempurna (06.00-10.00). Pada saat itulah hendaknya penyerbukan/persilangan tanaman dilakukan. Letak anther pada bunga kedelai lebih panjang daripada stigma (disebut juga dengan heteromorfik). Namun demikian, bunga kedelai anther (benangsari) dan stigma (putik) memiliki panjang yang berbeda (heteromorfik). Letak kelopak bunga dan benangsari sejajar sehingga terkadang menjadi penghalang persilangan yang akan dilakukan.

Persilangan
Alat yang harus dipersiapkan untuk menyilangkan bunga adalah pinset, benang plastik penutup putik dan label. Secara umum proses persilangan bunga kedelai sama dengan teknik persilangan biasa.

1. Pemilihan Bunga Sebagai Induk Betina
Satu hal yang harus diketahui bersama adalah tanaman kedelai merupakan tanaman menyerbuk sendiri sehigga tanpa penyerbukan bantuan, secara alami bunga akan terserbuki. Bunga yang dipilih pada adalah bunga yag masih kuncup sehingga dapat diyakini putik bunga belum terserbuki.

2. Kastrasi
Kastrasi dilakukan untuk menghindari penyerbukan sendiri (selfing). Kastrasi dilakukan dengan mengambil seluruh perhiasan bunga dan tentu saja alat kelamin jantan (benangsari). Kastrasi pada bunga kedelai cukup sulit dilakukan karena bunga berukuran kecil (sekitar 5-7mm ketika mekar sempurna) juga karena tangkai benangsari yang saling melekat dan membentuk seludang (selaput) menutupi putik.

Untuk membuka seludang benangsari gunakanlah pinset dan goyangkan perlahan2 hingga seludang terbuka, kemudian cabutlah seludang tersebut maka benagsari akan tercabut. Pada proses ini lakukanlah dengan hati-hati karena dikhawatirkan putik akan terluka dan akhirnya tidak fertile lagi.

3. Penyerbukan
Untuk mempermudah penyerbukan maka ambillah sekuntum bunga dari varietas lain, periksa benangsarinya apakah masih dalam keadaan segar. kemudian oleskan pada bunga yang sudah dikastrasi.



4. Pembuangan bunga
Dalam satu dompol terdapat cukup banyak bunga. untuk mempermudah pengamatan maka bunga dalam dompol yang sama segera dibuang dengan cara menggunting bunga tersebut. hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam pengamatan polong.

5. Pelabelan
Jangan lupa melakukan pelabelan agar persilangan mudah diamati.
Jika persilangan berhasil maka setelah tiga hari putik akan membentuk polong.
  



III. PENUTUP


3.1       Kesimpulan

Berdasarkan penjabaran diatas, dapat disimpulkan bahwa teknik persilangan buatan pada tanaman kedelai sama dengan teknik persilangan tanaman pada umumnya. Teknik persilangan tanaman kedelai ini dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu pemilihan bunga sebagai induk betina, kastrasi, penyerbukan, pembuangan bunga dan pelabelan.

3.2       Saran

Untuk melakukan teknik persilangan buatan pada tanaman kedelai ini dibutuhkan ketelitian dan keseriusan agar mendapatkan hasil yang maksimal. Selain itu, penggunaan multimedia elektronik dapat mempermudah pemahaman teknik tersebut.














DAFTAR PUSTAKA


Hartati, Sri dan Sudarmo, hadi. 2007.  Melakukan Persilangan pada Tanaman
Jarak Pagar. Info Teknologi Jarak Pagar, 2 (10): 37-40.

Ihsan, Farihul dan Sukarmin. 2008. Teknik Persilangan Untuk Perakitan Varietas
Unggul Baru. Buletin Teknik Pertanian, 13 (1): 33-36.

Lukman, Wawan. 2002. Teknik Kastrasi Pada Persilangan Buatan Tanaman
Secara Konvensional. Buletin Teknik Pertanian, 7 (2) : 62-64.

Sunarko. 2007. Petunjuk Praktis Budi Daya Dan Pengolahan Kelapa Sawit.
Agromedia Pustaka. Jakarta.
           
Zulfikar, Ahmad. 2009. Penyerbukan dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.
http://www.gudangmateri.com/2009/03/penyerbukan-dan-pembuahan-
bunga.html. Diakses tanggal 26 Maret 2013.












Oleh
Kelompok 6
Heri Rusyadi                             0914013109
Reza Utama Saputra                 0914013147
Lia Septiana                               1114121118
Mutia Kusuma Wardani            1114121138
Nur Mutiara Pauza                    1114121144
Nurhudiman                                1114121146



PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013

Postingan Terkait

Tidak ada komentar:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *