TEKNIK PERSILANGAN BUATAN PADA TANAMAN KEDELAI (Makalah Pemuliaan Tanaman)
I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kedelai
merupakan bahan baku makanan yang bergizi seperti tahu dan tempe. Hampir semua
lapisan masyarakat menyukai makanan yang terbuat dari kedelai tersebut. Bagi
petani, tanaman ini penting untuk menambah pendapatan karena dapat segera
dijual dan harganya tinggi. Kedelai merupakan terna dikotil semusim dengan percabangan
sedikit, sistem perakaran akar tunggang dan batang berkambium.
Kedelai
dapat berubah penampilan menjadi tumbuhan setengah merambat dalam keadaan
pencahayaan rendah. Kedelai, khususnya kedelai putih dari daerah subtropik,
juga merupakan tanaman hari-pendek dengan waktu
kritis rata-rata 13 jam. Ia akan segera berbunga apabila pada masa siap
berbunga panjang hari kurang dari 13 jam. Ini menjelaskan rendahnya produksi di
daerah tropika, karena tanaman terlalu dini berbunga.
Tanaman
kacang-kacangan, termasuk tanaman kedelai, mempunyai dua stadia tumbuh, yaitu
stadia vegetatif dan stadia reproduktif. Stadia vegetatif mulai dari tanaman
berkecambah sampai saat berbunga, sedangkan stadia reproduktif mulai dari
pembentukan bunga sampai pemasakan biji. Tanaman kedelai di Indonesia yang
mempunyai panjang hari rata-rata sekitar 12 jam dan suhu udara yang tinggi
(>30° C), sebagian besar mulai berbunga pada umur antara 5-7 minggu. Tanaman
kedelai termasuk peka terhadap perbedaan panjang hari, khususnya saat
pembentukan bunga.
Bunga
kedelai menyerupai kupu-kupu. Tangkai bunga umumnya tumbuh dari ketiak tangkai
daun yang diberi nama rasim. Jumlah bunga pada setiap ketiak tangkai daun
sangat beragam, antara 2-25 bunga , tergantung kondisi lingkungan tumbuh dan
varietas kedelai. Bunga pertama yang terbentuk umumnya pada buku kelima,
keenam, atau pada buku yang lebih tinggi. Pembentukan bunga juga dipengaruhi
oleh suhu dan kelembaban. Pada suhu tinggi dan kelembaban rendah, jumlah sinar
matahari yang jatuh pada ketiak tangkai daun lebih banyak. Hal ini akan
merangsang pembentukan bunga. Setiap ketiak tangkai daun yang mempunyai kuncup
bunga dan dapat berkembang menjadi polong disebut sebagai buku subur. Tidak
setiap kuncup bunga dapat tumbuh menjadi polong, hanya berkisar 20-80%. Jumlah
bunga yang rontok tidak dapat membentuk polong yang cukupbesar. Rontoknya bunga
ini dapat terjadi pada setiap posisi buku pada 1-10 hari setelah mulai
terbentuk bunga. Periode berbunga pada tanaman kedelai cukup lama yaitu 3-5
minggu untuk daerah subtropik dan 2-3 minggu di daerah tropik, seperti di
Indonesia. Jumlah bunga pada tipe batang determinate umumnya lebih sedikit
dibandingkan pada batang tipe indeterminate. Warna bunga yang umum pada
berbagai varietas kedelai hanya dua, yaitu putih dan ungu.
Hibridisasi (persilangan) adalah penyerbukan silang
antara tetua yang berbeda susunan genetiknya. Pada tanaman menyerbuk sendiri
hibridisasi merupakan langkah awal pada program pemuliaan setelah dilakukan
pemilihan tetua. Umumnya program pemuliaan tanaman menyerbuk sendiri dimulai
dengan menyilangkan dua tetua homozigot yang berbeda genotipenya. Pada tanaman
menyerbuk silang, hibridisasi biasanya digunakan untuk menguji potensi tetua
atau pengujian ketegaran hibrida dalam rangka pembentukan varietas hibrida.
Selain itu, hibridisasi juga dimaksugkan untuk memperluas keragaman.
Tujuan utama melakukan persilangan adalah (1)
Menggabungkan semua sifat baik ke dalam satu genotipe baru; (2) Memperluas
keragaman genetik; (3). Memanfaatkan vigor hibrida; atau (4) Menguji potensi
tetua (uji turunan). Dari keempat tujuan utama ini dapat disimpulkan bahwa
hibridisasi memiliki peranan penting dalam pemuliaan tanaman, terutama dalam
hal memperluas keragaman dan mendapatkan varietas unggul yang diinginkan.
Seleksi akan efektif apabila populasi yang diseleksi mempunyai keragaman
genetik yang luas.
Varietas unggul baru dari tanaman menyerbuk sendiri
biasanya merupakan hasil seleksi pada populasi keturunan hasil persilangan.
Sebaliknya, pembentukan hibrida unggul pada tanaman menyerbuk silang harus
diawali dengan menyerbuk sendiri secara buatan. Keberhasilan penyerbukan buatan
sangat tergantung pada faktor internal (tanaman) dan faktor eksternal (cuaca).
Faktor internal yang terpenting adalah saat masaknya kelamin. Penyerbukan
buatan sebaiknya dilakukan pada saat serbuk sari (pollen) sudah masak tetapi
belum mati dan putik siap untuk dibuahi (reseptif). Cuaca yang cerah dan tidak
ada angin akan mendukung keberhasilan penyerbukan.
1.2
Tujuan
Penyusunan
makalah ini bertujuan untuk menjabarkan cara-cara persilangan buatan pada
tanaman kedelai serta manfaat persilangan itu sendiri.
II.
TEKNIK PERSILANGAN BUATAN PADA TANAMAN KEDELAI
Kedelai
merupakan tanaman semusim yang sering dibudidayakan petani selain tanaman padi.
Seperti tanaman pada umumnya kedelai akan berbunga ketika memasuki masa
generatifnya (kira-kira 40 HST). Bunga akan muncul pada ketiak daun secara
bergerombol hingga 3-5 bunga. Dalam satu gerombol ini bunga mekar tidak
serempak.
Tanaman
kedelai ini merupakan tanaman menyerbuk sendiri (autogami) yang memiliki bunga
sempurna (hermaprhodit/banci) karena putik dan benangsari terletak dalam satu
bunga. Bunga kedelai berbentuk kupu-kupu dengan 3 mahkota yang menutupi alat
kelamin secara sempurna (oleh sebab itu dinyatakan bahwa tanaman kedelai
merupakan penyerbuk sendiri). Bunga kedelai berukuran sekitar 5-8mm ketika
membuka penuh. Warna mahkota bervariasi ada yang ungu ataupun putih tergantung
dari varietas yang ditanam. Putik bunga sangat kecil berukuran sekitar 3 mm dan
berbentuk menyerupai calon polong. Setelah pembuahan terjadi putik tidak akan
gugur dan berkembang menjadi polong kedelai. Benangsari bunga kedelai juga
berukuran sangat kecil. Tangkai benangsari menyatu dan membentuk suatu selaput
tipis yang menutupi/mengelilingi putik. Selaput ini mendukung benangsari
diatasnya.
Bunga
ini akan mulai membuka pada pukul 05.00 pagi. Penyerbukan alami akan terjadi
pada saat serbuk sari matang yaitu pada saat bunga mekar sempurna
(06.00-10.00). Pada saat itulah hendaknya penyerbukan/persilangan tanaman
dilakukan. Letak anther pada bunga kedelai lebih panjang daripada stigma
(disebut juga dengan heteromorfik). Namun demikian, bunga kedelai anther
(benangsari) dan stigma (putik) memiliki panjang yang berbeda (heteromorfik).
Letak kelopak bunga dan benangsari sejajar sehingga terkadang menjadi
penghalang persilangan yang akan dilakukan.
Persilangan
Alat
yang harus dipersiapkan untuk menyilangkan bunga adalah pinset, benang plastik
penutup putik dan label. Secara umum proses persilangan bunga kedelai sama
dengan teknik persilangan biasa.
1.
Pemilihan Bunga Sebagai Induk Betina
Satu
hal yang harus diketahui bersama adalah tanaman kedelai merupakan tanaman
menyerbuk sendiri sehigga tanpa penyerbukan bantuan, secara alami bunga akan
terserbuki. Bunga yang dipilih pada adalah bunga yag masih kuncup sehingga
dapat diyakini putik bunga belum terserbuki.
2.
Kastrasi
Kastrasi
dilakukan untuk menghindari penyerbukan sendiri (selfing). Kastrasi dilakukan
dengan mengambil seluruh perhiasan bunga dan tentu saja alat kelamin jantan
(benangsari). Kastrasi pada bunga kedelai cukup sulit dilakukan karena bunga
berukuran kecil (sekitar 5-7mm ketika mekar sempurna) juga karena tangkai
benangsari yang saling melekat dan membentuk seludang (selaput) menutupi putik.
Untuk
membuka seludang benangsari gunakanlah pinset dan goyangkan perlahan2 hingga
seludang terbuka, kemudian cabutlah seludang tersebut maka benagsari akan
tercabut. Pada proses ini lakukanlah dengan hati-hati karena dikhawatirkan
putik akan terluka dan akhirnya tidak fertile lagi.
3.
Penyerbukan
Untuk
mempermudah penyerbukan maka ambillah sekuntum bunga dari varietas lain,
periksa benangsarinya apakah masih dalam keadaan segar. kemudian oleskan pada
bunga yang sudah dikastrasi.
4.
Pembuangan bunga
Dalam
satu dompol terdapat cukup banyak bunga. untuk mempermudah pengamatan maka
bunga dalam dompol yang sama segera dibuang dengan cara menggunting bunga tersebut.
hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam pengamatan polong.
5.
Pelabelan
Jangan
lupa melakukan pelabelan agar persilangan mudah diamati.
Jika
persilangan berhasil maka setelah tiga hari putik akan membentuk polong.
III.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjabaran diatas, dapat disimpulkan
bahwa teknik persilangan buatan pada tanaman kedelai sama dengan teknik
persilangan tanaman pada umumnya. Teknik persilangan tanaman kedelai ini dibagi
menjadi beberapa tahap, yaitu pemilihan bunga sebagai induk betina, kastrasi,
penyerbukan, pembuangan bunga dan pelabelan.
3.2 Saran
Untuk melakukan teknik persilangan buatan pada
tanaman kedelai ini dibutuhkan ketelitian dan keseriusan agar mendapatkan hasil
yang maksimal. Selain itu, penggunaan multimedia elektronik dapat mempermudah
pemahaman teknik tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Hartati, Sri dan Sudarmo, hadi. 2007.
Melakukan Persilangan pada Tanaman
Jarak Pagar. Info
Teknologi Jarak Pagar, 2 (10): 37-40.
Ihsan, Farihul dan Sukarmin. 2008. Teknik
Persilangan Untuk Perakitan Varietas
Unggul Baru. Buletin
Teknik Pertanian, 13 (1): 33-36.
Lukman, Wawan. 2002. Teknik Kastrasi Pada
Persilangan Buatan Tanaman
Secara Konvensional. Buletin Teknik Pertanian, 7 (2) : 62-64.
Sunarko. 2007. Petunjuk Praktis Budi Daya Dan Pengolahan Kelapa Sawit.
Agromedia Pustaka.
Jakarta.
Zulfikar, Ahmad. 2009. Penyerbukan dan Faktor-faktor
yang Mempengaruhinya.
http://www.gudangmateri.com/2009/03/penyerbukan-dan-pembuahan-
bunga.html. Diakses
tanggal 26 Maret 2013.
Oleh
Kelompok
6
Heri
Rusyadi 0914013109
Reza
Utama Saputra 0914013147
Lia
Septiana 1114121118
Mutia
Kusuma Wardani 1114121138
Nur
Mutiara Pauza 1114121144
Nurhudiman 1114121146
PROGRAM
STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar