KULTUR JARINGAN (Makalah Bioteknologi Pertanian)
KULTUR JARINGAN
(Makalah Bioteknologi Pertanian)
Oleh
Kelompok 8
NURHUDIMAN :1114121146
PRADITYA
ARBI SUTEJO :1114121153
PRAYOGA
EKA SAPUTRA :1114121151
HEPPY
DESTRA :0814013145
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dengan meningkatnya pengetahuan teknologi yang terus-menerus maju, dari
pembibitan tanaman yang di mulai dengan biji berlanjut ke pemilihan biji yang
terbaik dan bertambah maju lagi dengan perbanyakan tanaman secara vegetatif.
Berbagai macam dilakukan manusia untuk memperoleh suatu hasil yang baik dan
memuaskan. Tingkat teknologi yang mendukung serta pengetahuan manusia yang semakin tinggi juga
membawakan manfaat bagi petani terutam untuk pertanian dengan areal yang begitu
besar.
Kultur
jaringan dalam bahasa asing disebut sebagai tissue culture. Kultur adalah
budidaya dan jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan
fungsi yang sama. jadi, kultur jaringan berarti membudidayakan suatu jaringan
tanaman menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat seperti induknya.Kultur
jaringan akan lebih besar presentase keberhasilannya bila menggunakan jaringan
meristem. Jaringan meristem adalah jaringan muda, yaitu jaringan yang
terdiri dari sel-sel yang selalu membelah, dinding tipis, plasmanya penuh dan
vakuolanya kecil-kecil. Kebanyakan orang menggunakan jaringan ini untuk tissue
culture. Sebab, jaringan meristem keadaannya selalu membelah, sehingga
diperkirakan mempunyai zat hormon yang mengatur pembelahan.
B.
TUJUAN
Adapun dengan di
buatnya makalah ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1.
Memahami
pengertian kultur jaringan
2.
Mempelajari cara
kultur jaringan yang baik dan benar
3.
Belajar
mensterilisasi alat untuk pembiakan kultur jaringan
4.
Menerapkan
kultur jaringan di kehidupan
II ISI
A. Pengergtian Kultur Jaringan
Kultur
jaringan berasal dari kata asing tissue
culture, kultur yaitu beberapa
jaringan yang memiliki bentuk yang sama kultur jaringan bisa dibilang
membudidayakan tanaman dengan bagian
jaringan tumbuhan tersebut yang bisa sama dengan induknya. Kultur jaringan ini
lebih baik jika menggunakan jaringan meristem pada tumbuhan atau jaringan
tumbuhan yang muda, yaitu jaringan yangterdiri dari sel-sel yang selalu
membelah, dinding tipis, plasmanya penuh dan vakuolanya kecil-kecil. Karena
jaringan meristem memiliki tugas selalu membelah dirinya jadi di pastikan
memiliki hormon yang untuk mengatur pembelahan.
Kultur
jaringan merupakan salah satu perbanyakan tanaman secara vegetatif. Kultur
jaringan merupakan cara perbanyakana tanaman dengan cara mengisolasi bagian
taaman seperti daun, mata tunas serta menumbuhkan bagian-bagiannya didalam
mediabuata secara aseptik yang banyak nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam
wadah yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat diperbanyak dan menjadi
tanaman yang sempurna.
Kultur
jaringan ini diadakan agar memepermudah pembibitan tanaman yang khususnya pada pada tanaman yang secara geratif dalam
pembiakanya. Dengan kultur jaringan ini mempermudah dalam mengahsilkan suatu
tanaman dan mencari anakan yang bisa sama dengan induknya Kultur jaringan juga mampu menghasilkan bibit dengan jumlah besar
dalam waktu yang singkat, kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin, kecepatan
tumbuh bibit lebih cepat dibandingkan dengan perbanyakan konvensional.
B. Tahapan yang dilakukan Dalam Kultur
Jaringan
Didalam
melakukan Kultur Jaringan ada tahap-tahap yang harus dilakukan yaitu sebagai
berikut:
1. Pembuatan
Media
Media merupakan faktor penetu dalam keberhasilan
suatu budidaya pada kultur jaringan karena medialah tempat yang menjadi
pertumbuhannya tanaman. Komposisi media yang digunakan tergantung jenis tanaman
yang akan ditanam. Komposisi yang digunakan antaralain:
1.
Ammonium nitrate (NH4NO3)
1,650 mg/l
2.
Boric acid (H3BO3) 6.2 mg/l
3.
Calcium chloride (CaCl2
· H2O) 440 mg/l
4.
Cobalt chloride (CoCl2
· 6H2O) 0.025 mg/l
5.
Magnesium sulfate (MgSO4
· 7H2O) 370 mg/l
6.
Cupric sulfate (CuSO4 · 5H2O)
0.025 mg/l
7.
Potassium phosphate (KH2PO4) 170 mg/l
8.
Ferrous sulfate (FeSO4
· 7H2O) 27.8 mg/l
9.
Potassium nitrate (KNO3)
1,900 mg/l
10. Manganese sulfate (MnSO4
· 4H2O) 22.3 mg/l
11. Potassium iodine (KI) 0.83 mg/l
12. Sodium molybdate (Na2MoO4
· 2H2O) 0.25 mg/l
13. Zinc sulfate (ZnSO4 · 7H2O)
8.6 mg/l
14. Na2EDTA · 2H2Oa 37.2 mg/lb
Media yang digunakan dapat berupa garam
vitamin, mineral, dan hormon. Selain itu, diperlukan juga bahan tambahan
seperti agar, gula, dan lain-lain.
Zat pengatur tumbuh (hormon) yang ditambahkan juga
bervariasi, baik jenisnya maupun jumlahnya, tergantung dengan tujuan dari
kultur jaringan yang dilakukan. Media yang sudah jadi ditempatkan pada
tabung reaksi atau botol-botol kaca. Media yang digunakan juga harus
disterilkan dengan cara memanaskannya dengan autoklaf.
2. Inisiasi
Inisiasi merupakan pengambilan
eksplan/inokulum dari bagian tanaman yang akan dikulturkan. Bagian tanaman yang
sering digunakan untuk kegiatan jaringan adalah tunasnya. Inokulum dapat
diambil dari potongan yang berasal dar kecambah atau jaringan tanaman dewasa
yang mengandung jaringan meristem.
3. Sterilisasi
Sterilisasi merupakan kegiatan dikultur
jaringan untuk pengupayan bebas dari kontaminan dari luar yang kiranya dapat
mengganggu pertumbuhan pada kultur jaringan. Sterilisai biasanya dengan
menggunakan penyemprotan dengan etanol. Dalam kultur jaringan harus selalu
steril baik diluar maupun di dalam.
4. Multiplikasi
Multiplikasi merupakan kegiatan
memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media. Perlakuannya
dilakukan di laminar flow untuk
menghindari adanya kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan.
Tabung reaksi yang telah ditanami eksplan diletakkan pada rak-rak dan
ditempatkan dalam keadaan steril dengan suhu kamar.
5.
Pengakaran
Pengakaran adalah fase dimana eksplan akan menunjukkan
adanya pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang
dilakukan mulai berjalan dengan baik. Pengamatan dilakukan setiap hari untuk
melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta untuk melihat adanya
kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur. Eksplan yang terkontaminasi akan
menunjukkan gejala seperti berwarna putih atau biru (disebabkan jamur) atau
busuk (disebabkan bakteri).
6. Aklimatisasi
Aklimatisasi
adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptic ke bedeng.
Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan
sungkup. Sungkup digunakan untuk melindungi bibit dari udara luar dan serangan
hama penyakit karena bibit hasil kultur jaringan sangat rentan terhadap
serangan hama penyakit dan udara luar. Setelah bibit mampu beradaptasi dengan
lingkungan barunya maka secara bertahap sungkup dilepaskan dan pemeliharaan
bibit dilakukan dengan cara yang sama dengan pemeliharaan bibit generatif.
Bibit hasil kultur jaringan yang ditanam di beberapa
areal menunjukkan pertumbuhan yang baik, bahkan jati hasil kultur jaringan yang
sering disebut dengan jati emas dapat dipanen dalam jangka waktu yang relatif
lebih pendek dibandingkan dengan tanaman jati yang berasal dari benih
generatif, terlepas dari kualitas kayunya yang belum teruji di Indonesia. Hal
ini sangat menguntungkan pengusaha karena akan memperoleh hasil yang lebih
cepat
C.
Keuntungan
dan Kerugian Kultur Jaringan
Keuntungan
yang diperoleh dari kultur jaringan yaitu:
1.
Pengadan bibitnya tidak tergantung musim
2.
Bibit dapat diproduksi dalam jumlah yang
banyak dalam waktu cepat.
3.
Bibit yang dihasilkan seragam
4.
Bibit yang dihasilkan bebas penyakit
5.
Biaya pengangkutannya lebih
murah
6.
Dalam proses pembibitan
bebas dari gangguan hama, penyakit dan pengaruh lingkungan.
7.
Metabolit sekunder tanaman
cepat dapat diketahui tanpa menunggu tanaman dewasa.
Kerugian
dari kultur jaringan yaitu:
1.
Merupakan cara kultur jaringan adalah
cara kultur yang dinilai mahal dan sulit.
2.
Membutuhkan biaya yang tinggi untuk
perlatan dan perlengkapanya.
3.
Diperlukan persiapan SDM yang handal untuk mengerjakan perbanyakan kultur
jaringan agar dapat memperoleh hasil yang memuaskan
4.
Produk kultur jaringan pada akarnya kurang kokoh
III
KESIMPULAN
Dari wacana yang ada
didalam makalah ini didapat kesimpulan sebagai berikut:
1.
Kultur jaringan merupakan perbanyakan
tanaman yang dihasilkan dari bagian jaringan tumbuhan yang menghasilkan
tumbuhan sama dengan induknya.
2.
Tahapan dalam kultur jaringan yaitu:
menyiapkan media, inisiasi, sterilisasi, multiplikasi, pengakaran dan
aklimatisasi.
3.
Dalam melakukan kultur jaringan perlu
diperhatikan sterilisasinya agar tidak ada kontaminan yang dapat mengganggu
kultur jaringan.
4.
Kultur jaringan dapat mempermudah,
memperbanyak, dan mempecepat suatu tanaman yang sama dengan induknya atau
sesuai keinginannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Gunawan, L.W. 1987.
Teknik Kultur Jaringan. Pusat Antar Universitas Bioteknologi, Institut Pertanian
Bogor, Bogor
Smith, R.H. 2000.
Plant Tissue Culture: Techniques and Experiments. Academic press, London.
Taji, A., Dodd, W.,
Williams, R.R. 1997. Plant Tissue Culture Practice. University of New England,
Armidale, NSW, Australia
http://id.wikipedia.org/wiki/Kultur_jaringan, di akses paada tanggal 10 April
2012, pukul 16:35
http://nicedaysblue.web.id/index.php/my-project/39-science-and-tech/62-kultur-jaringan, di akses paada tanggal 10 April
2012, pukul 16:36
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20081029045234AAwuqCD, di akses paada tanggal 10 April
2012, pukul 16:45
1 komentar:
makasih banyak ya infonya
Posting Komentar