Senin, 07 Maret 2011

TEHNIK PERBANYAKAN TANAMAN SAYURAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir portopolio uji kompetensi Tehnik Budidaya Tanaman Sayuran  ini dengan tepat pada waktunya.

Laporan portopolio ini disusun untuk memberikan penjelasan serta semua jenis kegiatan yang dilaksanakan oleh penulis selama melakukan kegiatan Tehnik Budidaya Tanaman Sayuran di SMK Negeri 1 Menggala, Lampung Utara, Provinsi Lampung. Penulisan  laporan portopolio ini dapat diselesaikan berkat adanya bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak, untuk itu tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada Ibu Dede Dwi Astuti, S.P selaku kepala jurusan agrobisnis tanaman pangan dan hortikultura yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberi petunjuk dan bimbingan dalam pelaksanaan uji kompetensi Tehnik Budidaya Tanaman Sayuran.

Tidak lupa pula pada kesempatan ini penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan portopolio ini. Ucapan terima kasih penulis khususnya sampaikan kepada:

1.      Moh. Solihin, S.Pd, MM sebagai kepala SMKN 1 Menggala

2.      Dede Dwi Astuti, S.P sebagai kepala jurusan agrobisnis tanaman pangan dan hortikultura.

3.      Teguh S.P sebagai pembimbing selama berjalannya kgiatan Tehnik Perbanyakan Tanaman Dengan Cara Sambung dan Okulasi Pada Tanaman Durian (Durioziber Thinus)

4.      Ferdayana, S.P sebagai pembimbing selama berjalannya kegiatan Tehnik Perbanyakan Tanaman Dengan Cara Sambung dan Okulasi Pada Tanaman Durian (Durioziber Thinus)

5.      Rekan-rekan kelas XII D Tanaman yang telah memberikan dorongan dalam proses pelaksanaan uji kompetensi Tehnik Budidaya Tanaman Sayuran berlangsung.

Penulis menyadari bahwa laporan  uji kompetensi Tehnik Budidaya Tanaman Sayuran ini masih jauh dari kata sempurna oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca, dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua yang membacanya.

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan ......................................................................................... i

Kata Pengantar ..................................................................................................        ii

Daftar isi.............................................................................................................        iii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2     Tujuan ............................................................................................ 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1      Durian .............................................................................................      3

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1      Waktu dan tempat ..........................................................................       3

3.2     Pelaksanaan .....................................................................................      4

BAB IV PENUTUP

4.1      Kesimpulan ................................................................................... 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tujuan utama kegiatan Tehnik Perbanyakan Tanaman Dengan Cara Sambung dan Okulasi Pada Tanaman Durian (Durio ziberthinus) yaitu terjadinya proses belajar dan pengalaman yang optimal sehingga mendapatkan hasil belajar yang sesuai dengan harapan. Untuk mencapai tujuan tersebut maka diperlukan keahlian melalui pengalaman nyata bagi para siswa agar dapat menguasai ilmu pertanian secara utuh dan terpadu. Oleh karena itu, pelatihan kepropesionalan dalam bentuk pengalaman nyata di lapangan atau praktek langsung di lapangan harus diikuti oleh seluruh siswa Sekolah Menengah Kejuruan 1 Menggala khususnya jurusan Agrobisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura.

Menghadapi latar belakang dan tujuan diatas, jurusan Agrobisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura berusaha melakukan evaluasi serta melakukan kegiatan praktik kejra langsung di lapangan. Praktik ini menjadi kegiatan wajib yang dilakukan siswa jurusan Agrobisnis Tanaman dan Hortikultura untuk memperoleh pengetahuan serta pemahaman secara langsung di lapangan. Tidak hannya sekedar memperoleh pengetahuan serta pemahaman saja tetapi disisi lain diharapkan agar para siswa mendapat pengalaman yang nantinya sebagai bekal di dunia kerja nantinya. Siswa benar-benar dipersiapkan untuk menghadapi tantangan masa depan yang serta dengan kompetensi dan profesionalis.

Program praktek Tehnik Perbanyakan Tanaman Dengan Cara Sambung dan Okulasi Pada Tanaman Durian (Durioziber Thinus) adalah salah satu proses pembelajaran dan pengajaran dalam jurusan Agrobisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura yang dirancang untuk melatih kemampuan siswa sebagai calon ahli pertanian untuk menguasai kemampuannya di lapangan secara utuh dan terpadu sehingga mereka siap secara mandiri mengemban dan melaksanakan tugasnya kelak dalam dunia pertanian yang profesional sesuai dengan disiplin ilmunya.

Program praktek Tehnik Perbanyakan Tanaman Dengan Cara Sambung dan Okulasi Pada Tanaman Durian (Durioziber Thinus) tidak hannya praktek fisik di lingkungan bagi siswa-siswi, lebih dari itu untuk mengenal aspek fisik dan lingkungan pertanian maupun aspek proses belajar mengajar di lapangan. Untuk hal tersebut maka dilakukan praktek langsung di lapangan yang kemudian dilaporkan secara tertulis kepada jurusan budidaya tanaman dan hortikultura sebagai bahan untuk di masa mendatang.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan penulisan laporan portopolio Tehnik Perbanyakan Tanaman Dengan Cara Sambung dan Okulasi Pada Tanaman Durian (Durioziber Thinus) ini yaitu :

1.      Meningkatkan, memperluas pengetahuan dan keterampilan yang membentuk kemampuan siswa sebagai bekal untuk memasuki lapangan kerja yang sesuai dengan program studi.

2.      Menumbuh kembangkan serta memantapkan sikap profesional yang diperlukan siswa untuk memasuki dunia usaha yang frofesional

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Penyediaan Bahan Tanam

1.      Pohon Induk

Durian yang akan digunakan sebagai bahan untuk di okulasi merupakan hasil seleksi dari beberapa daerah.Pohon durian unggul inilah yang biasanya dijadikan pohon induk.Pohon induk digolongkan menjadi dua yaitu;

a.       Pohon induk untuk batang atas,yaitu pohon induk yang merupakan sumber mata temple untuk okulasi atau sumber dahan yang digunakan untuk perbanyakan vegetative lain seperti cangkok,penyusuan dan penyambungan  (entres).

b.      Pohon induk untuk batang bawah, yaitu pohon induk yang merupakan sumber benih yang akan di tumbuhkan sebagai pohon penegak (stock/onderstam).

Syarat yang dapat di jadikan sebagai pohon induk untuk batang atas yaitu sebagai berikut;

a.       Identitas sifat unggulnya diketahui dan mantap

b.      Sudah berproduksi atau berbuah minimal tiga kali atau tiga musim

c.       Hasil produksinya tinggi dan berkwalitas baik

d.      Tahan terhadap serangan hama dan penykit tanaman

Pohon induk untuk batang bawah harus memenuhi criteria sebagai berikut;

a.       Mempunyai perakaran yang kuat dan tahan terhadap penykit akar atau kondisi lingkungan

b.      Bijinya berasal dari buah yang masak dan normal

c.       Cocok dengan batang atasnya

d.      Batangnya pendek,tetapi mampu tumbuh cepat dan kekar

e.       Tahan terhadap serangan hama dan penykit yang berbahaya dan bibitnya sehat.

Teknik Perbanyakan Tanaman

Seperti tanaman pada umumnya tanaman durian dapat di perbanyak secara generative maupun vegetative. Perbanyakan generative adalah perbanyakan tanaman menggunakan biji. Keuntungan dari perbanyakan generative adalah tanaman memiliki perakaran yang kuat,dan apabila di kehendaki,tanaman yang di hasilkan dapat merupakan varietas baru hasil penyerbukan silang.

Beberapa macam cara perbanyakan vegetative adalah mencangkok, okulasi,penyambungan dan penyusuan. Okulasi adalah penempelan mata tunas pohon induk batang  atas pada bibit durian batang bawah yang berasal dari biji,sedang penyusuan dan penyambungan adalah menyambung cabang/ranting tanaman induk batang atas dengan bibit durian batang bawah.

Pohon durian hasil okulasi, penyusuan atau penyambungan memiliki sifat-sifat unggul pohon induk batang atas batang bawah, yaitu kualitas buah yang baik dan prakaranya kuat. Teknik perbanyakan generatif dalam perbanyaka tanaman durian secra generatif, pemilihan biji untuk benih merupakan hal penting yang perlu di lakukan agar dapat di peroleh bibit yang baik adalah:

1.      Berasal dari pohon induk yang telah di identivikasi sebagai batang bawah

2.      Diambil dari buah masak pohon

3.      Berukuran besar berbentuk normal

4.      Warna kulit biji kulit krim, dan mengkilat

Biji dicuci bersih untuk mencegah serangan jamur atau semut biji di perlakukan insektisida atau insektivisida, setelah itu biji di semai atau di kecambahkan terlebih dahulu, pengecambah dilakukan dengan meletakan benih di tempat yang rata misalnya bedengan dan teduh atau di kotak perkecambahan yang dialasi degan kertas yang mudah menyerap air seperti kertas merang. Sebelum di pindah ke persemaian, kecambah perlu di seleksi terlebih dahulu, kecambah yang di pilih adalah kecambah yang tumbuhnya normal dan seragam. Kecambah durian kemudian di tanam dalam media persemaian dalam bedengan agar pertumbuhan akar tunggang lurus ke bawah, penanaman yang dilakukan dengan cara tunas menghadap ke bawah.

Teknik Perbanyakan Vegetatif

Seperti yang kita ketahui teknik perbanyakan vegetatif yang sering di lakukan adalah dengan okulasi, penyusuan dan penyambungan. Saat yang baik untuk melakukan okulasi adalah pada waktu tanaman atau calin batang bawah maupun batang atas sedang tumbuh aktif. Pada saat ini sel-sel cambium tanaman sedang aktif membelah, sehingga kulit batangnya mudah di lepaskan dari kayunya.

Mata tunas yang baik sebagai mata tempel adalah mata tunas fegetatif (bukan mata tunas yang membawa kuncup bunga), tidak telalu tua ataupun muda mata tunas dari bagian tanaman yang masih lunak sebaiknya tidak di gunakan sebagai mata tempel penempelan dilakukan pada bibit yang berumur 8-12 bualan. Penempelan pad abibit muda berumur 6 bulan apabila pertumbuhannya baik penampilan bisa dapat di lakukan pada bibit berumur 4 bulan. Diameter batang bawah bibit muda yang di tempel lebih kurang 5 mm, penempelan bibit muda ini akan berhasil dengan baik asal kondisi sayatan dan lingkungan bersih. Ada bermacam-macam teknik okulasi yang dapat di gunakan untuk perbanyakan tanaman, diantaranya ialah okulasi huruf T.

Okulasi Huruf T

Langkah-langkah okulasi huruf T adalah sebagai brikut :

1.      Siapkan pisau okulasi, yang tajam dan bersih

2.      Batang bawah pada ketinggian kurang lebih 10 cm dari pangkal batang, dibuat peratan vertikal sepanjang kurang lebih 2 cm, kemudian buatlah irisan vertikal diatas keratan, horizontal membentuk huruf T selebar kurang lebih 0,75 – 1 cm

3.      Kulit batang yang teriris perlahan-lahan diangkat dengan pisau hingga terangkat dan membuka. Untuk mencegah agar kambiumnya tidak mongering, untuk sementara sayatan ditutup kembali

4.      Mata tunas seara perlahan-lahan dan berhati-hati di sayat dan di lepaskan dari pohon induk, mulai dari di bagian bawah calon tunas meuju ke bagian atas calon tunas. Panjang dan lebar mata tempel disesuaikan dengan irisan pada batang pokok, sedikit lebih kecil tetapi tidak lebih besar. Mata tunas yang diambil leih baik tunas yang belum tumbuh pada waktu mengiris, biasanya sebagian kecil kayunya ikut terangkat.

5.      Mata tempel kemudian di sisipkan ke dalam irisan huruf T pada batang bawah, bagian yang tersisa di potong tepat sama dengan tinggi irisan horizontal dari irisan huruf T. mata tempel tertutup rapat oleh irisan kulit batang bawah tetapi tunasnya tampak.

6.      Okulasi kemudian dibalut dengan tali plastik tanpa menutup tunas. Ikatan harus menjamin mata tempel benar-benar melekat pada batang bawah dengan baik, tetapi tidak boleh telalu kuat karena akann mengganggu pertumbuhan tunas.

PELAKSANAAN KEGIATAN

Waktu dan Tempat

Kegiatan teknik budidaya tanaman sayuran ini dilaksanakan pada tanggal 31 Januari 2011, 1 dan 2 Februari 2011. Kegiatannya berlangsung dari pukul 08.00 sampai dengan selesai yang dilaksanakan di SMK Negeri 1 Menggala yang diikuti oleh siswa-siswi kelas XII D jurusan agrobisnis tanaman pangan dan hortikultura.

Kegiatan Praktik

    Alat dan bahan yang digunakan

Dalam kegiatan praktik diperlukan alat-alat dan bahan di bawah ini



-->

  

Þ     Golok adalhan alat yang digunakan untuk memotong atau mencacah pohon atau kayu dan

bagian-bagian besar dari tanaman.

  

  

Þ     Gergaji merupakan alat yang digunakan untuk memotong kayu secara rapih dan rata

  

Þ     Sabit adalah alat yang digunakan untuk membersihkan rumput secara tidak keseluruhan

dan sebagai pemotong tanaman yang berbatang tidak terlalu keras.

  

Þ     Tali tambang yaitu alat yang digunakan untuk pembatas lahan dan sebagai patokan

dalam area lahan dengan posisi tali diikatkan di ajir

  

Þ     Tali raffia adalah alat yang digunakan untuk memperkuat kerangka bamboo pada sungkup

yaitu degan diikatkan

  

Þ     Plastik yaitu alat yang digunakan meneduh pada sungkup dan sebagai pengatur suhu serta

penyinaran cahaya matahari yang masuk

  

Þ     Gembor adalah alat yang digunakan untuk menyirai tanaman dengan penampang air

di gembor dan disiramkan

  

Þ     Garu adalah alat yang digunakan untuk membersihkan dari gulma atau

hama yang telah dibersihkan dengan mengumpulkannya dan juga meratakan tanah yang

telah di olah

  

Þ     Pasir digunakan untuk mempermudah dalam penyemaian benih dengan dicampur

pasi, agar benih tidak terlalu dekat dalam pertumbuhannya

  

Þ     Pupuk kandang adalah bahan yang memiliki sifat hidrotropis sehingga mudah

menyerap air dan mempermudah dalam pertumbuhan tanaman

  

Þ     Benih adalah salah satu bahan dari tanaman dimana merupakan awal dari

sebelum tanaman tumbuh dan merupakan sumberdaya tanaman

  

Þ     Mangkok dipergunakan untuk merendam benih yang akan di semai dan tempat

mengaduk benih dengan pasir

  

Þ     Termos digunakan untuk menyimpan air panas yang digunakan untuk merendam benih

Þ     Air panas adalh bahan yang digunakan untuk merendam benih agar menghilangkan

masa dormansih dan mempercepat pertumbuhan kecambah

  

Þ     Mulsa yaitu plastik yang dipasang di tanah yang digunakan untuk mengatur suhu

dan penyinara matahari serta menghambat pertumbuhan hama

  

Þ     Ajir adalah kayu yang dibuat patok yang digunakan untuk menancapkan ujug

suatu lahan dan untuk menancapkan atau memasang mulsa

  

Þ     Meteran adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur area lahan, bedengan,

dan jarak antar tanaman

  

Þ     Timbangan adalah alat yang digunakan untuk menghitung berat hasil panen

  

Þ     Ember adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan hasil panen waktu panen

  

Þ     Gunting pangkas adalah alat yang digunakan untuk memanen hasil panen



 
-->
No
Komponen
Keterangan
1
Proses (Sistematika dan Cara Kerja)

Memilih Lahan



Þ     Sebelum kita melakukan di bidang pertanian kita harus memilih lahan yang baik untuk digunakan yang harus memiliki criteria yang baik yaitu dengan melihat PH tanaman yaitu normalnya 7, letak areal lahan tersebut strategis tidak jauh dari penyiraman dan juga pengontrolan
Þ     Dalam proses pemilihan lahan ada langka-langkah yang harus dilakukan:
1.    Siapkan alat dan bahan
2.    Pasang patok satu di ujung lahan sebagai pusat pengukuran
3.    Ukur dengan meteran daru ujung patok kearah patok selanjutnya ehingga ujung lahan dan ujung untuk bedengan sudah terpasang patok
4.    Pasang tali pada patok satu per satu ke patok yang lain sehingga akan terluhat kerangka lahan yang belum di olah


Melakukan sanitasi lahan



Þ     Sanitasi lahan dipergunakan agar mempermudah dalam pengolahan tanah dan juga menghidari dari hama dan penakit yang ada di area lahan rumput, kayu, bebatuan dibersihkan dan di buang di tempat yang sesuai agar tidak mengganggu kegiatan kerja
Þ     Proses sanitasi yaitu menggunakan cangkul dan garuk ataupun sabit rumput yang tinggi dibersihkan menggunakan sabit bagian bawah potongan rumput dan rumput yang pendek dikoret menggunakan cangkul setelah semua selesai kumpulkan menggunakan garu. Lalu buang pada areal yang jauh dari lahan.




Membalik Tanah





Þ     Membalik tanah merupakan cara utama dalam pengolahan tanah, tanah diibalik menggunakan cangkul bagian bawah menjadi di atas dan bagian atas menjadi di bawah. Sehinga tanah bagian bawah terjemur oleh matahari dan dapat membunuh penyakit-penykit dyang ada di dalam tanah karena bagian dalam tanah elah di luar



Menggemburkan tanah



Þ     Setelah tanah diolah perlu dilakukan penggemburan atau penghancuran pada tanah yang besar-besar bekas pembalikan tanah tadi yaitu menggunakan cangkul dan diratakan menggunakan garu
Þ     Penggemburan dilakukan agar membentuk struktur yang baik pada tanah dan mempermudah dalam melakukan perataan pada lahan







Membuat bedengan



Þ     Setelah laan diolah tingal dibuat bedengan agar terbentuk parit di samping bedengan yang tujuannya untuk jalannya air serta untuk mempermudah pengontrolan jalan.
Þ     Proses pembuatan bedengan yaitu amati tali yang telah di pasang pada patok di tiap ujung bedengan, gali secara lurus pada tali yang telah di pasang, ambil tanahnya dan buang pada bagian yang masih rendah tanahnya. Sehingga dapat terlihat bedengan dan parit sebelahnya apabila bedengan kurang tinggi dapa mengambil tanah di parit atau mengambil pada bedengan yang masih tinggi







Memberikan pupuk dasar



Þ     Setelah bedengan jadi, dapat dilakukan pemberian pupuk dasar yaitu pupuk kandang yang berguna untuk meningkatkan kesuburan pada tanah dan mempermudah pertumbuhan tanaman.









Memasang Mulsa



Þ     Lahan yang sudah di olah membentuk bedengan dan sudah diberi pupuk dasar dapat dipasang mulsa agar suhu pada tanah dapat teratu dan hama pada tanah tidak tumbuh.
Þ     Proses pemasangan mulsa yaitu plastik musa dipotong seukuran lahan, buka plastik mulsa tersebut di atas lahan, rapikan plastik mulsa tersebut ia atas lahan bedengan, kuatkan mulsa tersebut menggunakan patok pada bagian ujung bawah mulsa. Setelah terpasang rapi dan kuat pada bagian parit bedengan diberkan tanah agar mulsa-mulsa tersebut tertutup rapat.

Pembuatan sungkup





Þ     Lahan yang sudah diolah berbentuk bedengan dan sudah diberi pupuk dasar dapat di berikan sungkup agar suhu dapat teratur baik, mengurangi penyinaran matahari, menghindari dari hama.
Þ     Proses pemuatannya yaitu:
1.    Tancapkan satu bamboo pada ujung bedengan dan keduanya tertutup sehingga berbentuk setengah lingkaran pasang setiap 1 m.
2.    Pasag bamboo pda bagian atas dan ikat dengan tali agar kuat
3.    Plastik dipasang sesuai denga ukuran sungkup menggunakan tali agar kuat.
4.    Pada plastik bagian bawah tidak di tali dengan bambu penyungkup melainkan diberi bambu dan diikat tali agar mudah untuk membukanya.




Menyemai benih



Þ     Setelah lahan siap untuk di Tanami tingal saatnya untuk penanaman tahap awal penanaman yaitu dengan cara sebagai berikut:
1)   Siapkan benih sesuai kebutuhan masukan ke dalam mangkok dan beri air panas dan tungu beberapa menit
2)   Setelah itu buang air dan masukan pasir agar mempermudah penanaman pasir dan benih terus diaduk dengan rata
3)   Setelah itu taburkan di lahan yang siap di semaikan dan tutup menggunakan pasir
4)   Selanjutnya siram menggunakan air

Pemeliharaan





Þ     Penyiangan yaitu membersihkan hama atau penyakit yang sekiranya mengganggu pertumbuhan tanaman menggunakan cangkul atau koret selain membersihkan dapat mengemburkan tanah pada bedengan dan merapikan kembali bedengan-bedengan yang telah longsor dan juga membenahi kembali tanaman yang mungkin akarnya ke permukaan tanah.


Þ     Proses pemupukan yaitu bertujuan untuk memberikan unsur hara ke dalam tanah untuk memenuhi kebutuhan tanaman, agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan dapat berproduksi dengan optimal.
Þ     Pupuk itu sendiri yaitu bahan yang mengandung unsur-unsur hara makro yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tanaman dalam proses pertumbuhannya.
Þ     Sedangkan pupuk NPK yaitu pupuk majemuk yang  mengandung unsur nitrogen, fosfor, dan kalium. yang sangat diperlukan  tanaman dalam proses pertumbuhan.


Þ     Membumbun adalah memberi tanah pada bagian antara tanaman yang di tumpukan ke dekat tanaman secara lurus, sehingga pada bagian atas tanaman terlihat parit dari sekitar tanaman tertumpuk tanah gunanya yaitu untuk mempermudah jalannya air dan sekaligus membersihkan dari gulma di sekita tanaman.



Þ     Penyiraman adalah pemberian air pada tanah untuk memenuhi kebutuhan tanaman dalam jumlah yang cukup pada waktu yang diperlukan dalam perawatan tanaman penyiraman biasanya dilakukan menggunakan gembor.
Þ     Fungsi air bagi tanaman yaitu bagian dari protoplsma sangat penting dalam potosintesis pelarutan pelarut garam yang esensial untuk menjamin adanya turgiditas.



Þ     Pemanenan dilakukan pada saat tanaman sudah berumur  kurang lebih 3 bulan yaitu dengan cara memetik buah terong yang sudah siap panen dari tangkai tanaman terong dengan menggunakan gunting pangkas, setelah pemanenan selesai semua hasil panen di kumpulkan menjadi satu lalu dilakukan penimbangangan, penghitungan jumlah buah terong dan sortasi atau memilih antara buah terong yang berkualitas baik dan kurang baik.
Þ     Setelah itu dilakukan greeding yaitu pemisahan antara buah terong yang berkualitas 1,2, dan 3 setelah itu tiap greeding ditimbang dan dilakukan pemasang menggunakan plastik, lalu terong siap dipasarkan dengan harga yang ditentukan oleh produsen.




-->
BAB IV
PENUTUP


4.1  Kesimpulan
Dari hasil praktek kegiatan Pengolahan tanah dan pembuatan lubang tanam di SMK 
Negeri 1 Menggala ini maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam Pengolahan tanah 
dan pembuatan lubang tanam harus dilakukan sesuai dengan prosedural yang sesuai 
agar hasil yang di capai dalam praktek ini menghasilkan kualitas serta hasil
yang memuaskan.
 

Postingan Terkait

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *