Sabtu, 03 Januari 2015

KKN DI MANA SAJA




Kuliah adalah sebuah kewajiban bagi seorang mahasiswa. Di dalam perkuliahan kita bertemu dengan dosen dan mahasiswa lainya. Materi perkuliahan dan praktikum selalu menjadi kesibukan mahasiswa yang sedang kuliah, tetapi ada juga mahasiswa yang sibuk dengan menjadi sosok aktivis, wirausaha, dan tempat tumpang narsis. saya kuliah di jurusan Agroteknologi, fakultas pertanian dalam sebuah universitas yang ada di Lampung atau orang sering bilang Unila. Saya sekarang duduk di semester 7 ada yang bilang masa senior dan juga mulai banyak pertanyaan udah nyusun sampai mana?, kalau jawaban yang terakhir ini buat bingun, hem…,.

Disemester 7 ini saya harus berangkat KKN (Kuliah Kerja Nyata) sebagai persyaratan mahasiswa yang sudah ingin mengakhiri kehidupan dikampus. Karena tugas perguruan tinggi pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat seperti tertera didalam tri dharma perguruan tinggi. Sebagai mahasiswa yang harus memenuhi tugasnya saya mencoba mendaftarkan diri bersama teman saya riski fakultas teknik yang dia sudah semester 9 “ala mak….” Memang di kampus ini persentasi mahasiswa yang berangkat untuk KKN sangat berbeda kebanyakan untuk mahasiswa Fakultas Teknik semester 9, Fakultas Pertanian semester 7, tetapi berbeda dengan mahasiswa fakultas sosial semester 5 sudah bisa berangkat KKN. Perbedaan fakultas dan semester berapa tidak menjadi masalah yang terpenting bagaimana kita bisa memberikan manfaat banyak untuk masyarakat dengan disiplin ilmu yang kita miliki.

Berangkat KKN kita memang sudah dianjurkan oleh Universitas dengan persyaratan telah lulus 110 sks dalam perkuliahan. Persyaratan ini menjadikan mahasiswa memiliki kematangan disiplin ilmu yang ditekuninya. Panitia KKN mengadakan pembekalan untuk mahasiswa yang akan diberangkatkan guna menambah wawasan dan apa yang harus dilakukan disana. “kalau pembekalan yang saya ingat kalau kita berhasil dengan baik kkn-nya kalau pak lurahnya punya anak gadis bisa di tawarin ke kita??? Cair…,” . ya kembali kepembekalan salah satu program dari kampus iyalah mendirikan POSDAYA di desa yang akan ditempati?.

Posdaya merupakan Pos Pemberdayaan Keluarga dimana kita akan membentuk sebuah forum atau wadah bagi sekelompok masyarakat disebuah desa. Banyak kelompok-kelompok disebuah pedesaan tetapi ada yang berjalan dan ada yang tidak berjalan. Kami ditugaskan mengumpulkan semua kelompok itu untuk membentuk forum guna dapat dipecahkan permasalahan kelompok itu secara bersama-sama disuatu kelurahan.  Selain itu mengingat tahun depan akan ada bantuan untuk setiap desa kurang lebih 1,5 Miliyar kami diminta oleh Pemda setempat untuk mengajarkan membuat RKPJM Desa, RKP Desa, dan APBDesa, “walah mumet”.

Selanjutnya adalah soal tempat saya dan riski berharap kita satu kelompok karena kami biasa kumpul bareng apalagi kalau udah di sanggar pramuka sama gilanya. Sekian lama aku menuggu untuk kedatangan informasi tempat aku akhirnya dapat di sebuah desa yang lumayan dekat dengan desaku sendiri yaitu di Pasiran Jaya 1, Kecamata Meraksa Aji, Kabupaten Tulang Bawang. Begitu kaget ketika aku dapat di Kabupaten sendiri. Bagaimana dengan riski dia tidak sekelompok denganku tetapi begitu mengagetkan lagi ketika dia dapat di desaku, “ha… jangan macam-macam lo ris di desaku (Banyak cewek cantiknya cair kwe….)”.

Bagiku tempat sudah tidak menjadi masalah aku mulai melacak salah satu teman dikelompokku. Ada nama mukti dari jurusan Agribisnis 2012 kebetulan si Yudi jurusan dan angkatan itu. Langsung aku menghubungi yudi dan apa kata yudi “ Cair lo nur sekelompok sama dia, pokoknya siip…”. Waduh jadi penasaran kayak apa si mukti orangnya. Setelah nomor kudapat aku hubungi mukti, “biasa untuk titip absen, mau titip salam nanti dianya ke Ge eRan (Sok yes)”. Esok harinya aku menghubunginya lagi untuk menemuinya karena ada pembekalan lagi. Pagi-pagi ketika mulai terang saya dan riski beranjak dari lokasi kegiatan untuk mengikuti pembekalan. Tidak semudah itu lari dari kegiatan itu, kami diberi tugas oleh panitia untuk menandai dan menghitung tanda tersebut. Dengan semangat berangkat setelah tugas tuntas, kami langsung ke kampus dengan suasana yang ngantuk biasa lembur ada juga yang bilang “sunah rosul”.

Setelah sampai kampus aku menghubungi si mukti tak sabar seperti apa dia? Aku sms  tanya dimana dia katanya “didalam yang rame itu” aku ketempat rame itu tetapi kok mahasiswa kedokteran yang belajar UAS. “alamat salah saya “ sembari kutanya penjaga gedung ternyata bukan disitu lokasinya. Akhirnya saya berpindah dengan insthink saya menuju gedung dan suasana seperti mahasiswa akan kkn. Saya sms lagi disebelah mana kamu? “di barisan rombongan nomor dua dari kiri urutan ke empat.  Saya hitung disitu ada beberawa cewek langsung kuhampiri mereka. “ada yang namanya mukti?” iya ternyata mereka adalah sekelompok denganku. Setelah kami berbincang-bincang dan datanglah sipitak dan si naldo langsung berkenalan lagi. Yang begitu tidak enak didengar saya selalu di dipanggil Bang oleh mereka “(resiko NPM lama)”. Karena NPM tua ini berbagai cara saya mengelak untuk jadi kordes tetap gagal akhirnya dipilih untuk menjadi kordes “biuh…”.

Masih membahas tempat KKN, ternyata penempatan oleh panitian KKN tahun ini bisa dibilang terlihat berantakan. Mahasiswa dalam satu jurusan dan jumlah perkelompok terlihat tidak adil dan professional. Mahasiswa yang satu disiplin ilmu dalam satu kelompok sama saja mengurangi ilmu yang lain untuk turun di lapangan. Bahkan ada kelompok tinggal 3 orang dan ada 12 orang itu bukan dibagi tetapi bisa dibilang diletakkan seperti ada permainan kotor. Akhirnya kami semua kordes mempertanyakan masalah ini kepada panitia. Panitia dengan mudah menjawab kekacauan pembagian kelompok ini terjadi karena kesalahan dari sebagian mahasiswa sendiri.  Mahasiswa yang tidak suka dengan lokasinya atau tidak cocok dengan teman kelompoknya mereka mendatangi panitia dengan membawa nama keluarga yang dimanfaaatkan statusnya baik rektor, dekan danpejabat pemda. Sebuah kekotoran dan KKN sudah dimulai sejak dini mau jadi apa bangsa kita kalau begini???. Akhirnya dengan kesepakatan forum seluruh kordes tidak diperbolehkan menerima anggota yang namanya tidak tertera di website kkn.unila.ac.id.

Kehancuran moral sebuah bangsa sudah mulai terlihat. Kesewenang-wenangan penguasa menindas masa. Kemisikinan bangsa tertatap di depan muka. Pemuda adalah harapan bangsa dimasa depan. Dunia pendidikan mulai terkotori dengan sebuah kepentingan. Keberanian adalah siapa yang mampu berdiri diatas kaki sendiri bukan atas status orang lain. Begitu luasnya dunia ini, namun tidak semua tempat akan sama rasanya. Pengalaman beradaptasi dengan siapapun adalah cara memperluas jaringan. Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung.

Postingan Terkait

2 komentar:

Loker Lampung mengatakan...

Nice blog mas, salam kenal dan sukses selalu yaa

nur hudiman mengatakan...

iya mas sama2.,

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *