Mahalnya Biaya Rapat Lembaga Negara! Haruskah JokowiJK?
Sejak kecil penulis, selalu
diingatkan oleh Umak : “ Hai anakku hiduplah sesuai dengan kemampuan. Jangan
besar pasak dari tiang; Hiduplah sepanjang bayang2”. Sebenarnya nasihat Umak
sejalan dengan nasehat finansial terbaik dunia Warren Buffet untuk
profesional muda adalah, hindari hutang kartu kredit. Ia mengatakan bahwa
mencegah lebih mudah daripada nanti terlanjur terjebak dalam masalah finansial.
Bunga kartu kreditsangat mahal berkisar antara 18-20% per tahun. Hati2 dengan
bujuk rayu pihak bank yang menawarkan bungan beracun. Menurut Warren Buffet,
sekali seseorang terjatuh dan berkubang dengan hutang akan sulit peluang untuk
bebas darinya. Warren Buffet memberikan aturan sederhana soal finansial ini: “Apabila
Anda tidak bisa bayar, jangan beli”. Siang ini, tanggal 27, Agustus, 2014,
saya ke BNI UI, Depok, untuk melakukan pencairan dana tunai dari tabungan karena
ada keperluan yang harus dibayar. Eeh, pegawai BNI langsung nawarkan kartu
Kridit Platinum BNI dengan fasilitas free
annual fee untuk tahun pertama. Disampaikan sejumlah kelebihan kartu ini,
tapi karena saya sudah punya 2 Kartu Hutang maka saya tolak dengan mengucapkan
: “Terima kasih”. Godaan untuk hidup enak diluar kemanpuan, memang semakin
gencar dilakukan oleh pihak bank.
Memang tidak
mudah untuk hidup hemat, ketika godaan materialisme begitu besar. Setiap saat
kita digoda untuk melakukan gaya hidup yang diluar kemampuan finansial kita.
Semua barang komsumsi, barang rumah tangga sampai dengan mobil ditawarkan dalam
bentuk kridit. Ditambah lagi iklan sales atau obral yang dilakukan oleh mall
dan supermarket terus menggoda untuk belanja yang belum tentu dibutuhkan.
Betapa
banyak teman2 dan anggota keluarga kita terjerat hutang karena menggunakan
Kartu Kridit dengan tidak bijak. Berapa banyak kriditor seperti ini mendapatkan
penganiayaan sampai ada yang meninggal oleh debt
collector. Seharusnya OJK atau BI harus mengganti nama Kartu Kridit menjadi
Kartu Hutang karena sebenarnya setiap transaksi dengan Kartu maka akan dicatat
sebagai hutang yang harus dibayar tanggal tertentu di bulan depan. Dengan,
mengganti namany menjadi Kartu Hutang diharapkan pemiliknya kan lebih
berhati-hati untuk menggunakan fasilitas hutang tersebut. Kartu Hutang
semestinya hanya digunakan untuk transaksi penting dan sesuai kemampuan bayar
neraca berjalan setiap bulannya karena bunga kartu hutang sebenarnya sangat
mahal!
Perilaku hidup
boros bukan saja pada individu, tapi juga prilaku birokrasi Republik Indonesia.
Betapa besarnya pemborosan anggaran dilakukan oleh Pemerintah baik Pusat maupun
Daerah. Betapa banyak APBN dan APBD dialokasikan untuk hal2 yang bukan2,
duplikasi, penggantian alat yang belum diperlukan, alat yang tidak bisa dipakai
karena tidak ada ruang dan operatornya, proyek bodong serta banyak modus lain
dalam rangka mengerus keuangan negara oleh birokrat busuk negeri ini. Semalam,
tanggal 26, Agustus, 2014, TV Metro, Acara Suara Anda, menampilkan sosok Lasro
Marbun, Kadin Pendidikan DKI Jakarta, yang dapat menghemat APBD lebih Rp 2
Triliun. Dia menemukan rencana alokasi anggaran yang secara terencana ,
sitimatik dan masif memang dimaksudkan untuk dikorupsi dan memperkaya birokrat
dengan memboroskan APBD untuk hal yang bukan2. Sebeanranya rakyat dan negeri
ini hanya butuh peminpim yang jujur, kompeten dan berNyali untuk tegakkan
aturan dan per-undang2an.
Bagaimana
Perilaku Boros Lembaga Negara Kita?
Pertama, berita pada Tribunnews.com, Selasa, 17 April,
2014 melaporkan Alokasi anggaran rapat Presiden dan Wakil Presiden pada tahun
2012 mencapai lebih Rp 30,1 Milyar seperti yang disampaikan Uchok Sky Kadhafi
dari FITRA. Alokasi anggaran tersebut antara lain digunakan untuk program
dokumen (risalah dan transkrip) sidang kabinet dan rapat yang dipimpin
oleh Presiden dan Wakil Presiden sebesar Rp 713 juta . Ada lagi, program
laporan pelaksanaan sidang kabinet dan rapat yang dipimpin oleh
Presiden dan Wakil Presiden sebesar Rp 29,4 Miliar. Apa bedanya kedua mata
anggaran ini? Tentunya hanya birokrat keprsidenan yang paling tahu, yang
penting (lumayan juga pendapatan diluar gaji++). Uchok menyampaikan ada alokasi
anggaran sebesar Rp 29,4 Milyar untuk berbagai jenis rapat. Berart, rakyat
membiayai rapat Kresidenan sebesar Rp 2,4 Milyar/bulan. Selanjutnya, Uchok
mengatakan : “ Diasumsikan ada 157 rapat Kepresidenan per tahun dengan biaya
rapat rata2 sebesar Rp 187 juta per rapat”. “ Hal ini sungguh2 terlalu mahal
dan teganya menghambur-hamburkan uang pajak rakyat,” ujarnya.
Pada tahun
2012 rapat Kepresidenan yang menghabiskan Rp 30,1 Miyar per tahun untuk apa
saja ya? Apakah untuk biaya transport? Bukankah setiap Menteri dan Ketua
Lembaga Negara mempunya dana operasional perjalanan? Bukankah, setiap Menteri
dan Ketua Lembaga Negara mempunya sudah disediakan mobil beserta sopir yang
dibayar oleh APBN juga? Apakah perlu honor rapat? Bukankah setiap Menteri dan
Ketua Lembaga Negara mempunyai dana operasional yang jumlah juga milyaran untuk
kegiatan operasianal mereka? Bukankah rapatnya dilaksanakan pada jam kerja dan
mereka sudah punya gaji, tunjangan dan dana opersional yang lebih dari cukup?
Apakah perlu makan dan minum?Makan apa ya para petinggi NKRI sehingga
menghabiskan Rp 187 juta untuk sekali rapat? Lalu untuk apa saja? Lalu berapa
anggaran rapat kepresidenan tahun 2013 dan 2014? Saya tidak punya jawaban untuk
pertanyaan yang datang bertubi-tubi ke-benak-ku. Aku merasa bodoh jadinya!
Kedua, Biaya PerjalananDinas
Kementerian RI. Minggu, 17 Agustus 2014. Tribunnews.com - Deputi Tim Transisi
Jokowi-JK, Anies Baswedan, mengungkapkan pihaknya tengah menyoroti
anggaran perjalanan dinas pegawai negeri sipil (PNS) yang masuk dalam Rancangan
Undang-undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran
2015. Namun, Anies menjelaskan ada peningkatan anggaran perjalanan dinas yang
signifikan dari 2012 ke 2013. Tahun 2012 itu hanya Rp 2,9 triliun untuk
perjalanan dinas. Lalu 2013 jadi 32 triliun, angkanya meloncat naik 10 kali
lipat sehingga perlu dicek,” kata Anies. Dia mengungkapkan belum mengecek
anggaran perjalanan dinas pada 2014. Berapa besar loncatannya? Ini baru
perjalanan dinas saja. Bagaimana dengan alokasi proyek dan program yang tumpang
tindih, tidak efisien, tidak capai sasaran dan proyek bodong? Berapa ratus
trilun NKRI dirugikan karena prilaku Birokrat yang boros dan KKN? Malangnya
Negeriku!
Pesan untuk JokowiJK
Pertama, rakyat memilih JokowiJK
salah satunya adalah perilaku sederhana dan hemat Presiden dan Wakil Presiden
terpilih tahun2014. NKRI tidak akan maju dan berkembang dengan prilaku birokrat
yang boros. NKRI perlu dikelola denga n hikmat, hati2 dan hemat.
Kedua, rakyat memilih JokowiJK
karena percaya bahwa anda berdua tidak punya kepentingan kecuali hanya tunduk kepada
konstitusi dan keinginan rakyat. Kami titipkan APBN sesuai dengan alokasi yang
tepat dan hemat untuk membangun NKRI.
Ketiga, rakyat mengharapkan JokowiJk
hanya memilih Menteri kabinet, Panglima TNI, POLRI, dan Ketua2 Lembaga Negara
yang juga punya karakteristik sama yaitu perilaku hidup sederhana dan hemat
APBN.
Ke-empat, pemerintah JokowiJK harus
meneliti seluruh alokasi anggaran Kepresidenan dan Kementerian serta Lembaga
Negara yang mungkin direncanakan untuk dikorupsi dan diboroskan dengan nama program
pembangunan. Cegah pemborosan uang rakyat!
Terakhir, rakyat siap untuk
berprilaku hidup sederhana dan hemat (memang rakyat miskin lebih 30% populasi)
dan mendukung program pembangunan untuk kepentingan bangsa jangka menengah dan
panjang. Presiden JokowiJK, rakyat menunggu dan mengawasi janji2 kampanye anda
berdua untuk membuat Indonesia hebat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar