PERAN MAHASISWA SEBAGAI WARGA NEGARA DALAM MENCAPAI CITA-CITA NASIONAL
PERAN
MAHASISWA SEBAGAI WARGA NEGARA
DALAM
MENCAPAI CITA-CITA NASIONAL
(MAKALAH
KEWARGANEGARAAN)
Penulis
Nama :
NURHUDIMAN
NPM :
1114121146
P.S. :
Agroteknologi
Mata Kuliah :
Kewarganegaraan
Dosen :
DR. Ir. Erwin Yuliadi, M.sc.
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG
Bandar Lampung
2011
BAB I PENDAHULUAN
Dengan keadaan zaman yang terus
berkembang terutama dalam bidang teknologi yang sudah tidak bisa untuk
dihindari lagi. Ikut tidak ikut kitapun harus bisa menyesuaikannya. Pendidikan
semakin meningkat tetapi Sumber Daya Manusia di Indonesia masih saja belum
meningkat sehingga masih banyak rakyat yang menderita kemiskinan dan kebodohan.
Oleh karena itu pendidikan di Indonesia perlu dipertimbangkan lagi apa yang
perlu diberikan untuk para pelajar dan mahasiswa indonesia.
Mahasiswa adalah sarana untuk
mempelajari hal-hal tersebut karena mereka yang akan meneruskan dan
melaksanakan cita-cita negara Indonesia. Dengan pemikiran-pemikiran yang baru
dan mengamati pengamatan yang telah terjadi sebagai hasil cita-cita yang belum
terpenuhi. Politik suatu negara yang masih kacau balau, pendidikan yang masih
salah arah, pertahanan dan keamanan yang belum terjamin, dan rakyat yang masih
menderita kemiskinan dan kebodohan apakah seorang mahasiswa diam saja melihat
hal itu? Kekayaan negara kita yang begitu melimpah hanyalah milik negara lain
sedangkan kita hanya bisa menjadi pekerja mereka.
BAB II PERMASALAHAN
Sudah
66 tahun merdeka Indonesia belum mengalami perubahan yang bisa dilihatkan kemajuannya
dengan negara lain. Kemiskinan dan kebodohan yang masih menyelimuti negeri ini
terasa hal yang biasa saja. Korupsi, kolusi, dan nepotisme terus-menerus
terjadi seakan tidak ada hentinya. Perselisihan, bentrok, tauran, dan kejahatan
selalu ada dalam setiap saat. Hutang negara yang begitu besar sehingga setiap
bayi yang lahir di negara ini harus menanggung hutang juga. Negara kita makin
lama berkurang sedikit demi sedikit tanpa kita sadari bagaimana bangsa dahulu
berjuang untuk memerdekakan negeri ini, mungkin kita kalau ada saat itu akan
banyak mengeluh.
Negara
Indonesia yang luas, banyak penduduk, banyak suku, banyak kepercayaan dan masih
banyak perbedaan tetapi telah disatukan semua dalam pancasila. Pancasila adalah
landasan dasar negara Indonesia yang dimana isinya mejelaskan kehidupan bangsa
Indonesia yang benar-benar mulia. Dasar negara tersebut hanya nama dan milik
kita saja tetapi dalam pengamalan sehari-hari masih belum dapat terlaksana
dengan baik. Pembelajaran dan pengamalan yang seharusnya dilakukan oleh seluruh
warga negara Indonesia tetapi tidak dapat dijangkau oleh semua warga negara.
Mahasiswa yang sudah
menduduki status mahanya harus bisa mencari solusinya. Bukan hanya menjadi
mahasiswa yang mencari status mahanya tetapi yang terpenting adalah mahasiswa
yang mementingkan negeri ini. Kemajuan negeri ini di tangan mahasiswalah karena
merekalah yang akan mengganti dan meneruskan para tokoh bangsa. Oleh karena itu
kita harus tahu apa sebenarnya peran mahasiswa dalam mewujudkan cita-cita nasional.
BAB III PEMBAHASAN
Cita-cita nasilonal
indonesia telah tercantum di UUD 1945 dalam pembukaan alenia empat yang
berbunyi “Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial”. Cita-cita negara yang telah disebutkan masih belum
dapat berjalan dengan baik. Terbukti dengan adanya keterbalikan hasil dari
cita-cita. Mahasiswa harus bisa mewujudkan cita-cita tersebut.
Mahasiswa adalah sosok
manusia yang sama dengan yang lain tetapi ia telah memiliki pendidikan yang
tinggi serta keintelektual yang baik dibandingkan bukan mahasiswa. Mahasiswa
adalah calon generasi penerus bangsa karena merekalah suatu saat nanti akan
meneruskan bahkan menggantikan para pimpinan saat ini. Mahasiswa menjadi
pnggerak penting dalam suatu negara dilihat dari tugas mahasiswa menjalankan
Tirdharma yaitu pendidikan dan pembelajaran, penelitian, dan pengabdian
terahadap masyarakat.
Pendidikan dan
pembelajaran bagi seorang mahasiswa sangatlah diperlukan. Mahasiswa memerlukan
suatu pengetahuan yang luas agar dapat memahami sagala permasalahan. Tidak
kalah pentingnya pendidikan yang di berikan adalah pendidikan yang berkarakter.
Pendidikan harus tertuju pada IPTEK dan IMTAK kedua-duanya juga harus seimbang.
IPTEK merupakan wawasan ilmu pengetahuan umum yang digunakan untuk
menyelesaikan perubahan zaman yang ada. Disamping IPTEK, IMTAK lebih perlu
karena letak keberhasilan cita-cita negara hanya ada jika ketakwaan dimiliki.
KKN, kejahatan, kecurangan, dll merupakan salah satu kejadian karena kurangnya
ketakwaan untuk seseorang sehingga membawa dampak untuk semua yang ada disekitarnya
terutama negara ini.
Penelitian bagi
mahasiswa diperlukan karena sebagai langkah awal dalam bertindak. Dengan ilmu
pengetahuan yang sudah dimiliki akan terasa kurang sempurna apabila tidak
digunakan dalam pengamatan sesuai dengan ilmu yang dimiliki. Pengamatan suatu
objek pada mahasiswa apabila sudah disertai IPTEK dan IMTAK dengan baik maka
akan menghasilkan suatu yang baru yang terarahkan pada kepositifan. Mahasiswa
bisa disebut agen pembaruan jadi mahasiswa harus bisa menemukan hal-hal yang
baru dalam bidang apapun yang fungsinya untuk masyarakat dan negara ini.
Pengamatan mahasiswa merupakan awal pembaruan dapat berjalan apabila memiliki
IPTEK yang baik dan dapat terarah pada positif apabila di sertai IMTAK.
Mahasiswa juga harus
mengabdi terhadap masyarakat. Pengetahuan yang baru tidaklah akan dapat
teerlihat apabila tidak diamalkan. Pengamalan tersebut harus berguna bagi semua
kalangan karena untuk negeri ini jadi segala pengetahuan harus diajarkan kepada
masyarakat. Mahasiswa harus mengabdi kepada masyarakat segala masalahnya
mahasiswalah yang harus berusaha untuk menyelesaikan dengan pemikiran yang
bijak.
Sebagai
penerus/pengganti kekuatan negara mahasiswa harus memerankan tugasnya dengan
baik. Menjadi mahasiswa haruslah siap terhadap kepentingan orang banyak.
Kepentingan sendiri diperhatikan hanya sekedar pengetahuan dan ketakwaannya.
Kalau bukan mahasiswa siapa lagi yang akan berfikir untuk membangun kebersamaan
suatu negara sehingga dapat menjadi negara yang madani. Masyarakat yang bukan
mahasiswa mereka juga harus mewujudkan cita-cita nasional tetapi tidaklah
seperti mahasiswa yang telah diberikan tugas Tridharmanya.
Tindakan mahasiswa yang
hanya berhura-hura itu sama saja mereka yang tidak memiliki pendidikan.
Mahasiswa yang hanya mengaku sebagai mahasiswa tetapi pada faktanya mereka
bukan mahasiswa. Mahasiswa seperti itulah yang nantinya akan mengacaukan negara
dan menghambat cita-cita Nasional. Mereka bukan membela negara tetapi merusaknya
dari dalam sehingga cita-cita nasional sulit untuk terwujud. Mahasiswa saat ini
hanya mengincar finansial saja tanpa berfikir untuk mendapatkan ilmu. Mahasiswa
yang sudah mendapat ilmu juga masih banyak yang tidak memiliki ketakwaan
sehingga cita-cita masih sulit diharapkan.
BAB IV KESIMPULAN
1.
Cita-cita nasional Indonesia tercantum
dalam alenia empat UUD 1945 yang berbunyi “Kemudian dari pada itu untuk
membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”.
2.
Mahasiswa memiliki peranan dalam
mewujudkan cita-cita nasional tersebut.
3.
Mahasiswa mempunyai tugas yang harus
dijalankan yaitu Tridharma yaitu pendidikan/pembelajaran, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
4.
Agar cita-cita nasional dapat terwujud
dengan baik perlunya mahasiswa dalam menjalankan Tridharmanya. Dapat berjalan
dengan baik apabila telah memiliki IPTEK yang baik dan akan bernilai positif
jika memiliki IMTAK juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar