PEMBUKAAN LAHAN SINGKONG (Makalah Dasar-Dasar Budidaya Tanaman)
PEMBUKAAN
LAHAN SINGKONG
(Makalah
Dasar-Dasar Budidaya Tanaman)
Oleh
NURHUDIMAN
1114121146
JURUSAN
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2012
I PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Pada saat ini banyak
lahan yang digunakan untuk pengolahan pertanian. Banyak areal lahan pertanian
yang sudah mulai dibuka mulai dari kawasan hutan sampai kawasan yang bongkor
oleh tanaman-tanaman yang tumbuh dengan
sendirinya. Pembukaan areal lahan diperlukan untuk memulai suatu langkah dalam
pertanian. Tanpa adanya pembukaan lahan untuk dilakukan suatu kegiatan budidaya
tanaman tidak akan berjalan dengan baik.
Pembukaan lahan
singkong dapat dilakukan dengan kondisi lahan yang akan digunakan. Baik dari asal mula tanah tersebut ataupun
formulasi pada tanah tersebut. Tanaman singkong merupakan salah satu tanaman
yang memerlukan unsur hara yang cukup. Di Indonesia tanaman singkong begitu
populer karena keadaan iklim yang baik dan mudah penanamanya. Selain itu hasil yang baik dengan harga yang mecapai target pembelian
sehingga petani banyak yang mengambil jalan mudah dengan menanam singkong. Yang
terpenting dalam penanaman singkong ini adalah pembukaan lahan singkong yang akan digunakan untuk penanaman.
2.
Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah
dengan judul pembukaan lahan singkong adalah sebagai berikut:
1.
Agar mahasiswa mengetahui pembukaan
lahan untuk penanaman tanaman singkong
2.
Agar mahasiswa belajar cara pembukaan
lahan pada tanman yang akan dibudidayakan.
II PEMBUKAAN LAHAN SINGKONG
1.
Pembukaan lahan secara umum
Pembukaan lahan dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu dengan manual dengan melakukan pembabatan dan
pembakaran (slash and burn) atau
dengan cara mekanisnya dengan memakai alat-alat seperti buldozer. Melakukan
cara manual yaitu dengan pembabatan dilakukan dengan membabat rumput dan
menebang pohon yang ada di lahan. Setelah dilakukan pembabatan dibersihkan sisa-sisa
rumput tersebut dari lahan bisa dikumpulkan atau kayunya dibawa pulang untuk
kayu bakar. Untuk pembakaran dilakukan pembaaran pada areal lahan tetapi untuk
saat ini sudah tidak diperbolehkan oleh pemerintah karena dapat menimbulkan
dampak negatif pada lingkungan dan bumi ini.
Dengan cara mekanisnya
yaitu menggunaka alat-alat seperti buldozer yaitu alat yang dirancang untuk
menghancurkan dan menebang pohon disekitarnya. Alat ini juga dapat digunakan
untuk mencabut tanaman seakar-akarnya sehingga memberikan hasil yang begitu
baik. Sisa-sisa tumbuhan tersebut dikumpulkan dan dapat ditimbun atau
dibakar.Pembukaan lahan untuk ditanami singkong
Lahan yang akan
ditanami singkong harus diupayakan bersih dari tunggak, kayu, dan rumput. Oleh
karena itu perlu dilakukan pembukaan lahan baik secara manual ataupun secara
mekanis. Lahan yang masih semak belukar dapat dilakukan pembabatan dan
pembakaran. Lahan tersebut dibabat semak-semakya lalu dikumpulkan potongan
kayunya dapat dijadikan kayu bakar atau keperluan lainya, bisa kemungkinan
sisa-sisa tumbuhan tersebut dibakar. Lahan singkong yang sudah pernah ditanami
langsung dilakukan penggemburan tanah dan selanjutnya dibersihkan kembali
rumput-rumput yang masih berserakan.
Lahan yang akan
ditanami singkong harus memiliki Tanah yang paling sesuai yaitu berstruktur
remah, gembur, tidak terlalu liat dan tidak terlalu poros serta kaya bahan
organik. Tanah dengan struktur remah mempunyai tata udara yang baik, unsur hara
lebih mudah tersedia dan mudah diolah. Untuk pertumbuhan tanaman ketela pohon
yang lebih baik, tanah harus subur dan kaya bahan organik baik unsur makro
maupun mikronya.
Jenis
tanah yang sesuai untuk tanaman ketela pohon adalah jenis aluvial latosol,
podsolik merah kuning, mediteran, grumosol dan andosol. Derajat keasaman (pH)
tanah yang sesuai untuk budidaya ketela pohon berkisar antara 4,5-8,0 dengan
pH ideal 5,8. Pada umumnya tanah di Indonesia ber-pH rendah (asam), yaitu
berkisar 4,0-5,5, sehingga seringkali dikatakan cukup netral bagi suburnya
tanaman ketela pohon. Ketinggian tempat yang baik dan ideal untuk tanaman
ketela pohon antara 10–700 m dpl, sedangkan toleransinya antara 10–1.500 m
dpl. Jenis ketela pohon tertentu dapat ditanam pada ketinggian tempat
tertentu untuk dapat tumbuh optimal.
|
|||
|
III KESIMPULAN
Dari materi yang sudah dibuat maka didapat
kesimpulan sebagai berikut:
1.
Pembukaan lahan dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu pembabatan dan pembakaran atau juga dengan alat-alat seperti
buldozer.
2.
Penggunaan alat dirancang untuk
penghancuran dan penebangan pohon disekitarnya serta alat ini mencabut tanaman
seakar-akarnya
3.
Lahan yang belum pernah dipakai harus
dilakukan pembukaan lahan dan lahan yang sudah pernah ditanami sinkong cukup
dibersihkan rumputnya dan digemburkan tanahnya
4.
Untuk persiapan yang perlu diperhatikan
yaitu pH tanah, jenis tanah, ketetapan waktu, luas areal penanaman
DAFTAR
PUSTAKA
Badan
Agribisnis Departemen Pertanian. 1999. Investasi Agribisnis Komoditas
Unggulan Tanaman Pangan dan Hortikultura. Kanisius. Yogyakarta
Danarti
dan Sri Najiyati. 1998. Palawija, Budidaya dan Analisis Usaha Tani.
Swadaya, Jakarta
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=makalah+pembukaan+lahan+singkong&source=web&cd=6&ved=0CFcQFjAF&url=http%3A%2F%2Fcakham.files.wordpress.com%2F2009%2F02%2Fbudidaya-pertanian-singkong1.doc&ei=BFvPT47MMsnmrAe44ZygDA&usg=AFQjCNHMt8IeXHspEZ4tI_UCpz6Hw-JmAw
diakses pada hari selasa, 06 Juni 2012 pukul 22.00 WIB
Rahmat
Rukmana, H. Ir. 1997. Ubi Kayu, Budidaya dan Pasca Panen. Penerbit Kanisius
(Anggota IKAPI), Yogyakarta
|
|
|
|
|
|
1 komentar:
Terimakasih, sangat membantu
Posting Komentar