Jumat, 08 Maret 2013

DEFINISI, KEGUNAAN DAN KONSEP EKOLOGI PERTANIAN


DEFINISI, KEGUNAAN DAN KONSEP EKOLOGI PERTANIAN


Kelompok I :

  1. Husna                                     1114121103
  2. Indah Pratiwi                           1114121107
  3. Irvan Zestyadi                          1114121113
  4. Kalbi Rikardo                          11141211
  5. M Candra Kurniawan              1114121124
  6. Nanda Afri yudha                    1114121139
  7. Nikmatul Amaliyah                  1114121140
  8. Nur Mutiara Pauza                  1114121144
  9. Nurhudiman                             1114121146
  10. Peni yulianti                             1114121150



Mata Kuliah    : Ekologi Pertanian
Dosen              : Prof. Dr. Ir. Sri yusnaini,


JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2011


1.     PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang Masalah

Dunia saat ini telah berbeda dari yang dulu tumbuhan telah berkurang karena di jadikan tempat untuk kegiatan manusia tetapi sebaliknya tumbuhan di butuhkan oleh manusia untuk kelangsungan hidupnya. Seperti halnya pada pertanian yaitu membudidayakan tumbuhan dengan sengaja dan mengharapkan hasilnya dari budidaya tersebut.

Indonesia memiliki tanah yang sangat subur, Tanah merupakan faktor produksi pertanian yang penting.  Keseimbangan tanah dengan kandungan bahan organik, mikroorganisme dan aktivitas biologi serta keberadaan unsur-unsur hara dan nutrisi sangat penting untuk keberlanjutan pertanian kedepan, Ekosistem merupakan satuan fungsional dasar dalam ekologi, karena ekosistem meliputi mahluk hidup dengan lingkungan organisme  (komunitas biotik) dan lingkungan Abiotik, masing-masing mempengaruhi sifat-sifat lainnya dan keduanya perlu untuk memelihara kehidupan sehingga terjadi keseimbangan, keselarasan, dan keserasian alam di bumi ini. Masalah lingkungan pertanian yang dihadapi dewasa ini pada dasarnya adalah masalah ekologi pertanian.

 Masalah itu timbul karena perubahan lingkungan pertanian, yang   menyebabkan lingkungan itu kurang sesuai lagi untuk mendukung kehidupan mahluk hidup yang disebabkan oleh penggunaan pestisida kimia yang berlebihan. Jika hal ini tidak segera diatasi pada akhirnya berdampak kepada terganggunya jaring-jaring (rantai) makanan pada ekosistem yang menyebabkan terjadinya ledakan salah satu makhluk hidup  dan musnahnya makhluk hidup lainnya. Pestisida alami merupakan pemecahan jangka pendek untuk mengatasi masalah hama.

Tetapi dalam membudidayakan suatu tanaman diperlukannya cara memperhatikan dengan apa tanaman tersebut bisa tumbuh dengan baik. Salah satunya dengan cara memahami ruang lingkup yang ada di sekitar tanaman tersebut dan kebutuhan tanaman tersebut yakni dengan mempelajari ilmu ekologi pertanian. Di dalam makalah ini akan di jelaskan mengenai Definisi, kegunaan, dan konsep ekologi pertanian yang kiranya dapat dipelajari dengan baik.


1.2.  Tujuan pembuatan makalah
1.         Sebagai salah satu penilaian dari tugas kelompok Ekologi Pertanian
2.         Melatih kekompakan dalam kelompok dan bersama-sama mediskusikan materi sebelum diserahkan hasilnya
3.        Memahami dan mengerti apa definisi, kegunaan, dan konsep ekologi pertanian
4.        Bisa mempresentasikan kembali kepada teman-teman dari materi tersebut
5.        Belajar membuat karya tulis dalam bentuk makalah


2.     EKOLOGI PERTANIAN

2.1.  Definisi Ekologi Pertanian

Ekologi berasal dari bahasa yunani yaitu oikos yang artinya habitat dan logos yang artinya ilmu jadi bisa di simpulkan ilmu habitat. Ekologi yaitu ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan lingkunganya. Tanaman membutuhkan sumber daya kehidupan dari lingkungannya dan mempengaruhi lingkungan begitu juga sebaliknya lingkungan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

 Jadi Ekologi Pertanian adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara tanaman (tumbuhan yang dibudidayakan) dengan lingkungannya. Yang terdapat dalam suatu ekosistem yaitu :

1.      Organisme dalam pengertian biologi ialah makhluk secara individu atau sesuatu kesatuan organ yang mempunyai tanda-tanda dan aktifitas kehidupan. Organisme dalam biologi sering disebut sebagai individu.
2.      Populasi ialah kumpulan dari organisma-organisma sejenis yang dapat berbiak silang
3.      komunitas ialah kumpulan dari beberapa populasi yang hidup disuatu areal tertentu. Sebagai contoh ialah, komunitas kolam, padang pasir, dan sebagainya.
4.      Ekosistem atau sistem ekologi ialah satu unit tunggal dari komuniti tumbuhan dan hewan bersama-sama dengan semua interaksi faktor-faktor fisik dari lingkungan yang ada di dalamnya. Secara sederhana ekosistem adalah suatu sistem yang di dalamnya terdapat interaksi antara faktorfaktor biotik dan abiotik.
5.      Biosfir ialah satu bagian di alam dimana suatu ekosistem beroperasi. Dengan kata lain planet dalam bumi kita ini adalah biosfir.

2.2.  Kegunaan Ekologi Pertanian

Ekologi pertanian sangat dibutuhkan karena untuk meningkatakan pemahaman kita dalam melakukan budidaya pertanian. Dengan kita memahami ekosistem yang ada di lingkungan pertanian maka kita dapat mencegah terjadinya kerusakan alam. Berikut ini adalah dari kegunaan ekologi pertanian itu sendiri :

1.      Tanaman dapat tumbuh dengan kebutuhan yang baik karena ekosistem pada lingkungannya telah berjalan dengan baik
2.      Pengurangan kerusakan pada lingkungan yakni setelah tahu kebutuhan ekosistem yang di perlukan dapat mengurangi penggunaan pestisida
3.      Rantai makanan berjalan dengan baik karena ekosistem pada lingkungan tersebut sudah diperhatikan
4.      Menigkatkan hasil pertanian yang memuaskan dengan syarat baik dan tidak merugikan lingkungan di sekitarnya

2.3.  Konsep Ekologi Pertanian
Konsep ekologi pertanian tersusun dari biotik dan abiotik.
1.    Biotik yaitu komponen yang terdiri dari makhluk hidup seperti :
a.         Produsen yang berarti penghasil. Produsen merupakan organisme yang mampu menghasilkan zat makanan sendiri (autotrof) melalui fotosintesis. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah tumbuhan hijau atau tumbuhan yang mempunyai klorofil. Produsen ini kemudian dimanfaatkan oleh organisme-organisme yang tidak bisa menghasilkan makanan (heterotrof) yang berperan sebagai konsumen.
b.         Konsumen yang berarti pemakai, yaitu organisme yang tidak dapat menghasilkan zat makanan sendiri tetapi menggunakan zat makanan yang dibuat oleh organisme lain.
c.         Deekomposer/pengurai, Dekomposer adalah jasad renik yang berperan menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme yang telah mati ataupun hasil pembuangan sisa pencernaan.

  1. Abiotik yaitu komponen yang terdiri dari mahluk tidak hidup dan tersusun:
a.         Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Ada jenis-jenis organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu.
b.         Sinar matahari, Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis.
c.         Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji; bagi hewan dan manusia, air diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup lain, misalnya transportasi bagi manusia, dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain, misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut dan pelapuk.
d.        Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan organisme yang hidup didalamnya juga berbeda. Tanah juga menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan organisme, terutama tumbuhan.
e.         Angin selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu.
f.          Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang secara tak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme di permukaan bumi. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.


3.     PENUTUP

1.    Kesimpulan
Ekologi pertanian adalah salah satu ilmu penting dalam menentukan keberadaan lingkungan di sekitar pembudidayaan tanaman karena di dalam praktiknya Ekologi pertanian menjadi kunci perhatian akan dampak yang ditimbulkan pada proses berlangsungnya kehidupan di suatu ekosistem.
Penyusun suatu ekosistem yang terdapat di dalamnya yaitu di mulai dari organisme, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Komponen ekosistem terbagi menjadi komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik terdiri dari produsen, konsumen, dan dekomposer/pengurai.
Komponen abiotik yaitu suhu, sinar matahari, air, tanah, garis lintang, dll  yang merupakan kebutuhan pada suatu tanaman yang tidak hidup jadi semua itu perlu dipahami secara baik dengan memahami ilmu ekologi pertanian.

Postingan Terkait

2 komentar:

biolearning center mengatakan...

ini yang aku cari, makasih gan artikelnya.
sharing juga ni, dengar-dengar blog jokowarino.com tempat berbagi informasi mengenai pertanian indonesia adalah blog baru yang cukup bagus menyediakan referensi seputar pertanian, sesuai dengan namanya jokowarino.com tempat berbagi informasi mengenai pertanian indonesia memang tidak hanya membahas teori saja, namun infonya juga bersifat aplikatif, karena itulah kadang juga saya mengunjunginya DISINI>> jokowarino.com tempat berbagi informasi mengenai pertanian indonesia

nur hudiman mengatakan...

iya makasih nanti saya buka untuk menambah wawasan

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *